Ayah dari Anak di Semarang yang Pukuli Temannya Dilaporkan ke Polisi

13 Mei 2020 18:28 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak bermain voli. Foto: Shutter stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak bermain voli. Foto: Shutter stock
ADVERTISEMENT
Aksi kekerasan anak terhadap teman yang videonya viral di media sosial Instagram berujung ke polisi. Bukan anak yang memukuli yang dilaporkan, namun ayah dari anak tersebut.
ADVERTISEMENT
Kapolres Semarang AKBP Gatot Hendro Hartono menyebut kasus tersebut dilaporkan oleh Dinas Sosial Kabupaten Semarang. Laporkan ditujukan terhadap ayah pelaku karena berada di lokasi kejadian, namun tak berusaha melerai.
"Dari pihak keluarga (korban) memang merasa tak ada yang dirugikan, karena memang masih saudara. Tapi secara manusiawi, perundungan dan hal-hal seperti itu bisa menimbulkan efek untuk dicontoh orang lain karena menyebar di sosial media. Maka Dinsos melakukan pelaporan," kata Gatot saat dikonfirmasi, Rabu (13/5).
Gatot belum membeberkan jumlah saksi yang telah diperiksa. Dia hanya menegaskan pemeriksaan kasus ini akan didampingi Dinsos dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) setempat.
"Ini proses kita dampingi karena di bawah umur. Kronologis semua kita dalami sampai saat ini. Masih pemeriksaan, apa motifnya sampai berantem, apakah sengaja atau bagaimana dan sampai direkam ini masih dalami," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Terpisah, Kepala DP3AKB Kabupaten Semarang Romlah mengatakan dua anak yang terlibat kekerasan masih memiliki hubungan keluarga. Perekam video menurutnya adalah seorang anak perempuan yang juga masih saudara, bukan ayah dari anak yang melakukan pemukulan.
"Kami sudah cek lokasi yang merekam teman mereka perempuan berusia 17 tahun, lalu diposting sebagai status di Whatsapp selama 10 menit, dan dihapus lagi," ungkap Romlah.
Romlah mengatakan timnya sudah mendatangi lokasi kejadian pada Selasa (12/5). Awalnya, kedua anak tersebut terlibat sebuah permainan bersama teman-temannya.
Namun, terjadi perkelahian antara kedua anak tersebut. Anak bercelana merah yang berusia 9 tahun pun unggul dari anak berbaju hitam yang usianya 6 tahun.
"Setelah penelusuran, konteksnya adalah bermain. Posisinya di kakak berbadan besar dan adik kecil, jadi kesannya sangat tidak berimbang. Mereka masih bersaudara," tutur Romlah.
ADVERTISEMENT
Romlah mengatakan dalam kasus ini pihaknya akan bertanggung jawab penuh untuk melakukan pendampingan. Terutama, kepada sepupu anak-anak tersebut yang merekam perkelahian mereka dan menjadi viral.
"Akan pendampingan, untuk edukasi apa yang ada dibenaknya divideokan dan dipasang status. Ketidaktahuannya menjadi tanggung jawab kami mengedukasi," ujar Romlah.
Terlepas dari itu, lanjut Romlah, kondisi kedua bocah itu kini sudah baik. Bahkan mereka sudah main bersama lagi. Hanya saja, BA memang mengalami luka memar di sejumlah bagian tubuhnya.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
*****
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.