Ayah Megawati, Sukarno, Ternyata Pernah 3 Kali Singgung Penjajahan 350 Tahun

12 Juni 2021 12:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Pertama Indonesia Sukarno. Foto: AFP
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Pertama Indonesia Sukarno. Foto: AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pertanyaan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri soal kebenaran Indonesia dijajah 350 tahun sebetulnya bukanlah barang baru. Pada tahun 1987, sejarawan keturunan Belanda-Indonesia, Gertrudes Johan Resink, telah menjawab pertanyaan itu dalam buku berjudul ‘Raja dan Kerajaan yang Merdeka di Indonesia 1850-1910’.
ADVERTISEMENT
Dalam buku itu, Resink membantah pengetahuan umum bahwa Indonesia dijajah 350 tahun. Menurut Resink, klaim itu merupakan propaganda politik ketimbang fakta sejarah.
Apalagi masa-masa itu, Indonesia sebagai konsep negara belumlah ada. Yang ada hanyalah sekumpulan kerajaan-kerajaan di Nusantara yang memiliki kedaulatannya masing-masing.
Lantas, dari mana klaim Indonesia dijajah 350 tahun?
Berdasarkan penelusuran kumparan terhadap sejumlah sumber sejarah, klaim bahwa Indonesia dijajah 350 tahun salah satunya berasal dari Presiden ke-1 RI Sukarno. Ayah dari Megawati itu berkali-kali menyampaikan bahwa Indonesia dijajah Belanda 350 tahun di dalam sejumlah pidatonya.
Hal itu, misalnya, dapat dilihat dalam kumpulan pidato Sukarno yang ada dalam bukunya ‘Di Bawah Bendera Revolusi Jilid 2’. Buku tersebut menghimpun 20 pidato Sukarno setiap tanggal 17 Agustus sejak 1945 hingga 1966. Ditambah lagi dengan 2 pidato di luar tanggal 17 Agustus.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan penelusuran kumparan, 3 dari 22 pidato Sukarno yang ada dalam buku itu menyebut Indonesia dijajah 350 tahun.
Berikut ini kutipan-kutipan pidato Sukarno soal penjajahan 350 tahun.

Sekali merdeka tetap merdeka: 17 Agustus 1946 di Yogyakarta.

Begini kutipan Sukarno:
ADVERTISEMENT

Berilah Isi Kepada Hidupmu: 17 Agustus 1956 di Jakarta

Begini kutipan Sukarno:

Genta Suara Republik Indonesia: 17 Agustus 1963 di Jakarta

Begini kutipan Sukarno:
ADVERTISEMENT
Menurut jurnal berjudul ‘Sejarah Pemahaman 350 tahun Indonesia Dijajah Belanda’ (2017), pidato Sukarno sebetulnya bukanlah fakta sejarah, melainkan sebuah propaganda politik untuk membangkitkan semangat patriotisme dan nasionalisme rakyat Indonesia.
ADVERTISEMENT
Penulis jurnal tersebut, Ulil Absiroh, Isjoni, dan Bunari, bahkan menilai bahwa semangat patriotisme Sukarno itu lebih banyak lagi dikentalkan oleh Muhammad Yamin. Dalam agenda penulisan sejarah nasional, misalnya, Yamin mendambakan penulisan sejarah yang bersifat nasionalis dan anti-kolonial.
Namun uniknya, Yamin yang terlalu menekankan semangat nasionalis justru melebar dari penulisan historiografi Indonesiasentris yang sesungguhnya. Penulisan historiografi Indonesiasentris yang Yamin maksud, kata Ulil Absiroh, justru terjebak dalam historiografi Eropasentris seperti penjajahan 350 tahun.
Meski begitu, sejarawan Indonesia, R. Mohammad Ali, dalam bukunya Perjuangan Feodal (1963) justru melihatnya secara berbeda. Dia merujuk kedatangan Cornelis Houtman sebagai pelopor penjajahan Belanda. Dalam arti penjajahan secara umum, yaitu memeras untung yang sebanyak-banyaknya.
Apabila merujuk keterangan Ali, maka Indonesia memang benar dijajah sejak tahun 1596. Artinya, Indonesia dijajah kurang lebih 350 tahun. Hal inilah yang kurang lebih dipahami oleh masyarakat Indonesia secara umum.
ADVERTISEMENT
Lantas, bagaimana menurut Anda?