Babak Baru Anies dan PKS: Didemo Massa, Ancang-Ancang Gabung KIM

12 Agustus 2024 9:55 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan menghadiri acara Konsolidasi Saksi dan Apel Pemenangan AMIN dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DKI Jakarta di Lapangan Utama Buperta Cibubur, Sabtu (23/12). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan menghadiri acara Konsolidasi Saksi dan Apel Pemenangan AMIN dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DKI Jakarta di Lapangan Utama Buperta Cibubur, Sabtu (23/12). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Babakan pencalonan Anies Baswedan, sebagai bakal calon gubernur Jakarta oleh PKS berlanjut. Keduanya saling melempar komentar di media massa.
ADVERTISEMENT
PKS merasa, Anies sudah kehabisan waktu mencari koalisi sehingga mempertimbangkan meninggalkannya dan bergabung bersama Koalisi Indonesia Maju (KIM). Isu ini banyak disoroti, hingga pada Minggu (11/8), DPP PKS didemo massa, minta agar mereka tak meninggalkan Anies.
Lalu, seperti apa perkembangannya?, berikut kumparan rangkum:
Aksi Massa Di DPP PKS
Kelompok massa yang mengaku sebagai warga Jakarta, mendatangi kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Minggu (11/8).
Mereka meminta agar PKS tidak menarik dukungan untuk Anies Baswedan di Pilgub Jakarta. Mereka berorasi dan membawa spanduk bertuliskan PKS jangan tinggalkan kami, tetap dukung Anies Baswedan Gubernur Jakarta.
Pendukung Anies Baswedan gelar aksi mendesak PKS tetap dukung Anies di DPP PKS, Jakarta Selatan, Minggu (11/8/2024). Foto: Haya Syahira/kumparan
Sebagian adalah simpatisan Anies, pada pilpres 2024 lalu.
"Kami datang ke PKS dengan baik, kami ingin menyampaikan aspirasi kami bahwa warga mendukung partai-partai pendukung, untuk mengusung Pak Anies di Pilkada 2024," kata koordinator aksi, Mussa, di kantor DPP PKS, Jakarta, Minggu (11/8).
ADVERTISEMENT
Mussa juga bilang, ia dan massa aksi lainnya akan mendatangi kantor-kantor partai yang sudah memberi sinyal positif mendukung Anies dalam pilkada Jakarta.
"Kami ingin partai-partai pendukung yang sudah memberikan dukungan ke Pak Anies, seperti PKB, NasDem dan PKS ini tetap konsisten untuk tetep mendukung Pak Anies di Pilkada besok 2024," lanjutnya.
Sikap PKS, Rugi Jika Tak Dapat Koalisi
PKS mendukung Anies, memberinya Surat Keputusan (SK) dan memasangkannya dengan presiden PKS, Sohibul Iman. Tapi, mereka tak kunjung dapat rekan koalisi.
PKS merasa rugi jika harus maju sendiri. Ditambah, tak ada kepastian dari partai-partai yang menunjukkan minat mendukung Anies.
"Tapi kalau seandainya seperti itu terus dan tidak ada kepastian, kita rugi, kita enggak ada waktu lagi untuk bisa komunikasi dengan partai lain,” Kata Ketua DPW PKS Jakarta, Khoirudin, Rabu (7/8).
ADVERTISEMENT
Baliho Anies-Sohibul Iman Masih Terpasang di DPP PKS
Meski diterpa isu berpisah, Majelis Syuro PKS masih berembug untuk menentukan sikap di Pilgub Jakarta. Pertama, tetap mendukung Anies-Sohibul Iman. Kedua, mempertimbangkan bergabung dengan KIM Plus yang mendukung Ridwan Kamil.
Opsi pertama sudah lewat. Maka komunikasi dengan KIM pun dibuka.
Warga pendukung Anies Baswedan mendatangi kantor DPP PKS membawa ayam jago, Selasa (7/8/2024). Foto: Dok. Istimewa
“Tenggat waktu 4 Agustus itu sudah lewat maka opsi kedua inilah yang akan kita kaji, kita bahas dan kita perdalam,” kata Jubir PKS, M. Kholid kepada wartawan di DPP PKS, Jakarta, Sabtu (10/8).
“Itulah kemudian pimpinan kami berkomunikasi dengan pimpinan parpol lain termasuk dengan Koalisi Indonesia Maju,” tambahnya.
Meski begitu, PKS belum menutup rapat opsi pertama. Ia menggambarkan dengan masih tegaknya baliho Anies-Sohibul Iman (AMAN) di DPP PKS.
ADVERTISEMENT
“Balihonya masih, tuh,” kata dia.
Respons Anies: Sikap Partai Belum Berubah
Anies turut bicara menanggapi sikap PKS ini. Ia menghormati putusan partai-partai yang bakal mendukungnya.
Ia juga belum melihat, adanya perubahan sikap yang signifikan dari partai-partai tersebut. Anies saat ini baru mendapat SK dukungan dari PKS untuk maju Pilgub Jakarta bersama Sohibul Iman. Selain itu, ada PKB dan NasDem yang menyatakan dukungan ke Anies, tapi belum secara resmi.
PKS mengusung Anies Baswedan-Sohibul Iman dalam Pilkada Jakarta 2024. Foto: Instagram/@pk_sejahtera
"Dan masing-masing partai seharusnya belum ada perubahan keputusan. Jadi sebelum ada perubahan keputusan, ya, berarti masih sama semuanya," ucap Anies, di Jakarta International Stadium (JIS), Sabtu (10/8).
Anies: Kita Ingin Aspirasi Warga Jakarta Tersalurkan oleh Partai
Anies merasa, ia berada di balik aspirasi warga Jakarta. Ia pun berharap, partai-partai bisa menampungnya, sebagai salah satu saluran aspirasi warga di ranah politik.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, dalam beberapa hari ini, partai tengah menentukan apakah menyuarakan aspirasi rakyat itu atau tidak.
Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyapa warga saat car free day (CFD) di Kawasan Dukuh Atas, Jakarta, Minggu (8/4/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
"Kita semua ingin aspirasi warga Jakarta itu tersalurkan oleh partai. Jadi ini yang saya berkali-kali tegaskan, ini hari-hari di mana banyak harus memutuskan antara menyuarakan aspirasi rakyat atau mentaati kemauan satu-dua orang," kata Anies.
Anies Merasa Tak Pernah Diberi Tahu Soal Tenggat Waktu Oleh PKS
PKS merasa telah memberi tenggat waktu untuk Anies mencari rekan koalisi hingga 4 Agustus, atau 40 hari sejak ia diberi SK oleh PKS. Tapi, Anies mengaku tak pernah menerima perintah tersebut.
Pengakuan ini muncul di sebuah rekaman suara dari Anies kepada Ketua DPW PKS, Khoirudin.
Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan berbincang dengan Presiden PKS Ahmad Syaikhu. Foto: x/@aniesbaswedan
“Cuma saya kaget aja mendengar jubir-jubir PKS di media mengatakan tenggat waktu 40 hari, lalu deadline 4 Agustus sebagai deadline mencari partai lain. Mengapa kaget? Karena memang tidak pernah dibahas ya,” kata Anies dalam rekaman suara yang beredar.Dalam rekaman itu juga dijelaskan bahwa Anies membangun komunikasi dengan partai-partai lain yang tidak disebutkan nama partainya.
ADVERTISEMENT
Dari penjelasan Anies, partai-partai itu sepakat untuk mengusung Anies dan pasangan yang dideklarasikan oleh PKS, Muhammad Sohibul Iman.
“Sejauh ini tidak ada perubahan di partai-partai lain. Jadi memang mereka merasa belum perlu mengumumkan. Nah, tapi partai pendukung ini menerima, tapi menunggu waktu yang tepat untuk diumumkan,” kata Anies.