Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Babak Baru Medan Zoo: Sudah Ada Investor, Akan Ditutup untuk Mulai Renovasi
15 Maret 2024 17:31 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Drama Medan Zoo yang terbengkalai mulai memasuki babak baru. Lebih dari tiga bulan usai kematian harimau Sumatera pertama pada November 2023, gebrakan mulai dilakukan.
ADVERTISEMENT
Sejumlah investor mulai masuk dan meninjau. Proses pembangunan pun siap untuk dirancang.
Pembangunan Medan Zoo ini tak terlepas dari bobroknya manajemen Medan Zoo yang menyita perhatian publik. Lima harimau mati dalam tiga bulan belakangan. Adapula satwa lain yang diduga mati dan ditutupi. Mulai dari kucing emas, kuda, hingga beruang madu.
Berikut kumparan merangkum drama bobroknya Medan Zoo.
November 2023
Kematian satwa pertama Medan Zoo dalam tiga bulan belakangan adalah matinya harimau Sumatera bernama Erha usia 15 tahun. Erha mati pada Senin (6/11/2023) lalu.
Desember 2023
Satu bulan kemudian pada 31 Desember 2023, kematian harimau Sumatera bernama Nurhaliza usia 9 tahun menyusul. Ada juga harimau Benggala bernama Avatar yang juga mati. Namun tak dirinci tanggal kematiannya.
ADVERTISEMENT
Saat tiga harimau ini mati, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumut langsung memberikan peringatan ke Medan Zoo. Pemko Medan selaku penanggung jawab diminta segera berbenah.
Di momen yang sama, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan juga sudah memberikan surat peringatan (SP) 1 ke Medan Zoo.
Januari 2024
Lalu, pada Rabu (24/1), seekor harimau Benggala menyusul mati lagi. Kemudian, harimau terakhir yang mati adalah harimau Sumatera bernama Bintang Sorik. Tak ada data pasti kapan matinya satwa ini.
Semua mati dalam keadaan sakit parah. Dari sakit ginjal hingga gangguan pernapasan.
Ini artinya sudah ada lima harimau yang mati.
Manajer Medan Zoo Pernius Harefa saat ditemui kumparan mengaku finansial jadi problem utama dalam pengelolaan Medan Zoo. Mulai dari satwa yang kekurangan makan, kandang tak layak, hingga gaji pegawai yang macet.
ADVERTISEMENT
Biaya operasionalnya hanya uang masuk pengunjung saja. Sedangkan, jumlah pengunjung dapat dihitung dengan jari setiap harinya.
Kematian disembunyikan
Drama kematian yang ditutupi oleh Medan Zoo juga ada. Organisasi pecinta hewan Wildlife Whisperer Sumatra (WWS) mengungkap bahwa ada sejumlah data kematian satwa yang diduga ditutupi di Lembaga Konservasi itu.
Mulai dari Owa, beruang madu, orang utan, kucing emas, bahkan kuda yang mati mengering saat melahirkan.
Rupa-rupa respons Bobby
Dalam tiga bulan itu juga belum ada gebrakan serius untuk membangun Medan Zoo. Khususnya, dari Wali Kota Medan Bobby Nasution.
Medan Zoo ditanggungjawabi oleh Perusahaan Umum Daerah (PUD) Pembangunan Kota Medan. Artinya, Medan Zoo merupakan tanggung jawab Pemko Medan.
Bobby berkali-kali mengungkap bahwa masyarakat harus paham soal life time atau masa hidup harimau. Berdasarkan hasil riset, usia harimau bila hidup di alam bebas ialah 15 hingga 20 tahun. Sedangkan, bila di penangkaran bisa hidup lebih lama lagi dengan catatan perawatan yang baik.
ADVERTISEMENT
Selain itu, dia menyebut masalah Medan Zoo adalah soal breeding atau kembang biak. Katanya, satwa di Medan Zoo gagal dalam breeding.
Meski begitu, ia tak menampik bahwa pengelolaan Medan Zoo juga jadi salah satu penyebabnya. Termasuk perawatan yang belum maksimal.
Dalam 3 bulan ini pula, Bobby pun berjanji akan membenahi Medan Zoo. Katanya, tak bisa secepat kilat. Perlu kesepakatan dengan investor. Dia pun berjanji akan membenahi Medan Zoo pada Februari lalu. Namun, hingga awal bulan Maret juga belum terealisasi.
Hingga pada Kamis (15/3) kemarin, Bobby akhirnya membawa 3 calon investor.
“Nanti tim arsitek mungkin kurang lebih butuh waktu beberapa Minggu,” kata Bobby di Medan Zoo pada Kamis (14/3).
“Target kita sebelum Lebaran ini sudah bisa kita tutup (untuk mulai merenovasi),” sambungnya.
ADVERTISEMENT
Kata Bobby, usai arsitek selesai merancang, pihaknya akan segera melakukan koordinasi. Salah satunya dengan ahli hewan agar bisa memastikan satwa dapat dipindah dengan aman.
Sejumlah organisasi hingga influencer sudah turun tangan selamatkan Medan Zoo
Bobroknya Medan Zoo menyita perhatian organisasi pecinta hewan hingga organisasi peduli lingkungan.
Organisasi Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) Sumatera Utara misalnya. WALHI menyarankan Lembaga Konservasi Medan Zoo ditutup dulu. Hal ini mengingat kondisinya yang sangat darurat dan memprihatinkan.
Lainnya adalah organisasi pecinta hewan, People for the Ethical Treatment of Animals (PETA) yang mengatakan siap menampung harimau yang tersisa di Medan Zoo.
Bahkan, sejumlah influencer juga sudah turun tangan untuk menyelamatkan Medan Zoo. Mulai dari aksi bersih-bersih hingga menyumbangkan pakan hingga donasi untuk pekerja di Medan Zoo.
ADVERTISEMENT