Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Badai Pasir Kembali Terjang Wilayah Irak, termasuk Kota Baghdad
16 Mei 2022 17:09 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Bencana badai pasir kembali menerjang Irak pada Senin (16/5/202). Peristiwa ini mengakibatkan bandara, sekolah, universitas, dan layanan administrasi publik di Negeri 1001 Malam itu ditutup.
ADVERTISEMENT
“Awan debu tebal menyelimuti ibu kota Baghdad dengan cahaya warna oranye dan menyelimuti banyak kota lain termasuk kota Najaf di selatan dan Sulaimaniyah di wilayah otonomi Kurdi utara,” kata koresponden AFP.
Pasir berwarna kuning dan jingga terlihat menutupi atap gedung-gedung, mobil, bahkan merayap ke rumah-rumah penduduk kota Baghdad.
“(Peristiwa) ini secara drastis mengurangi jarak pandang menjadi hanya 300 meter di bandara Baghdad, mendorong pihak berwenang untuk menutup wilayah udara dan menghentikan penerbangan,” kata kantor berita INA, dikutip dari AFP.
Dikabarkan Kantor Berita INA, bandara di kota Najaf dan Sulaimaniyah juga ditutup pada Senin (16/5/2022). Selain itu, pihak berwenang di 7 dari 18 provinsi di Irak, termasuk Baghdad, telah memerintahkan agar kantor-kantor pemerintahan ditutup.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, fasilitas-fasilitas kesehatan di Irak tetap buka. Sebab bencana alam ini sangat berisiko bagi orang lansia dan orang-orang yang menderita penyakit pernapasan kronis.
Hingga berita ini ditayangkan, belum terkonfirmasi terkait adanya korban jiwa akibat bencana badai pasir kali ini.
Sekolah-sekolah dan universitas di penjuru negeri juga ditutup dan ujian akhir tahun ditunda hingga Selasa (17/5/2022). Menurut pengamat cuaca setempat, badai pasir diperkirakan akan mereda secara bertahap pada Senin malam.
Sejak pertengahan April lalu, badai pasir telah melanda Irak sebanyak delapan kali. Hal ini disebabkan oleh degradasi tanah, kekeringan hebat, dan rendahnya curah hujan akibat perubahan iklim.
Meskipun Irak kaya akan minyak dan dalam bahasa Arab dikenal sebagai Negeri Dua Sungai – mengacu pada sungai Tigris dan Efrat yang legendaris, namun pasokan air di negara itu telah menurun selama bertahun-tahun.
ADVERTISEMENT
Irak pun kini menjadi salah satu dari lima negara di dunia yang paling rentan terhadap efek perubahan iklim dan penggurunan.