Baghdadi Terbunuh, Abdullah Qardash Dikabarkan Pimpin ISIS

28 Oktober 2019 12:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tentara Irak merebut wilayah ISIS. Foto: AFP/Ahmad al-Rubaye
zoom-in-whitePerbesar
Tentara Irak merebut wilayah ISIS. Foto: AFP/Ahmad al-Rubaye
ADVERTISEMENT
ISIS sepeninggal Abu Bakar al-Baghdadi dikabarkan telah memiliki pemimpin baru. Sosok ini telah lama menjadi petinggi ISIS dan dekat dengan Baghdadi.
ADVERTISEMENT
Sumber intelijen regional kepada media AS, Newsweek, pada Minggu (27/10) mengatakan kemungkinan pemimpin ISIS saat ini adalah Abdullah Qardash alias Karshesh alias Hajji Abdullah al-Afari. Newsweek adalah media pertama yang melaporkan kematian Baghdadi dari sumber pemerintahan AS.
Qardash sendiri telah diangkat sebagai calon pengganti Baghdadi sejak Agustus lalu. Ketika itu, Baghdadi terluka akibat serangan udara pasukan Amerika di Suriah. Kesehatan Baghdadi juga dilaporkan menurun akibat diabetes dan tekanan darah tinggi.
Penunjukan Qardash ketika itu dirilis oleh media resmi ISIS, Amaq. Tidak banyak yang diketahui soal Qardash. Pria yang tidak diketahui usianya itu adalah bekas pejabat militer Saddam Hussein, dijuluki "Si Professor".
Sumber Newsweek mengatakan, Qardash adalah salah satu penggerak dan perencana di tubuh ISIS. Sementara Baghdadi hanya merupakan simbol ISIS dan tidak terlibat dalam operasional kelompok militan itu.
ADVERTISEMENT
"Baghdadi adalah figur utama. Dia tidak terlibat dalam operasi harian. Baghdadi hanya bilang 'ya atau tidak' - tidak melakukan perencanaan," ujar sumber Newsweek.
Pemimpin ISIS, Abu Bakar Al Baghdadi. Foto: Reuters
Qardash dilaporkan telah lama berkawan dengan Baghdadi. Keduanya pernah dipenjara bersama di Basra, Irak, oleh tentara AS karena dituduh anggota al-Qaeda pada 2003. Sebelum bergabung dengan ISIS, Qardash adalah komisaris urusan agama di al-Qaeda.
Baghdadi tewas dalam serbuan pasukan AS ke provinsi Idlib, Suriah, pada Sabtu malam (26/10). Menurut Presiden AS Donald Trump, Baghdadi meledakkan diri bersama ketiga anaknya di dalam terowongan.
Tentara Irak merebut wilayah ISIS. Foto: AFP/Ahmad al-Rubaye