Bagyo Wahyono, Penjahit, Klaim Kantongi 40 Ribu KTP untuk Lawan Gibran

22 Juli 2020 19:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pasangan Bagyo Wahyono-F.X. Supardjo (Bajo) di Pilwalkot Solo. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pasangan Bagyo Wahyono-F.X. Supardjo (Bajo) di Pilwalkot Solo. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa mungkin tidak akan melawan kotak kosong di Pilwalkot Solo 2020. Sebab, dari jalur independen, pasangan Bagyo Wahyono dan FX Supardjo, mengklaim sudah siap maju dan mengantongi tambahan 20 ribu KTP pendukung.
ADVERTISEMENT
"KTP cadangan 20 ribu sudah disiapkan untuk mengganti e-KTP, yang dianggap TMS (tidak memenuhi syarat) oleh KPU," kata Bagyo kepada kumparan, Rabu (22/7).
Berdasarkan aturan, untuk bisa maju di Pilkada 2020 melalui jalur independen, seseorang harus mengantongi dukungan minimal 10 persen di daerah dengan jumlah DPT kurang dari 250 ribu, 8,5 persen untuk DPT 250 ribu - 500 ribu, 7,5 persen untuk DPT 500 ribu - 1 juta, dan 6,5 persen untuk daerah dengan DPT lebih dari 1 juta. Dukungan tersebut, harus tersebar di lebih dari 50 persen kecamatan di kabupaten.kota yang bersangkutan.
Di Kota Solo, jumlah DPT pada Pemilu 2019 tercatat ada 422.773 pemilih. Maka, untuk bisa maju di jalur independen, Bagyo-Supardjo harus mengantongi dukungan sekitar 35.870 dukungan. Sebelumnya, jumlah berkas dukungan Bajo yang Memenuhi Syarat (MS) sudah ada 28.629 orang.
ADVERTISEMENT
Dengan tambahan 20 ribu, maka pasangan ini mengklaim sudah dapat dukungan 40 ribu orang sehingga bisa lolos lewat jalur independen.
Bagyo Wahyono dan FX Supardjo. Foto: Tim Bengawan News/kumparan
Meski demikian, pasangan ini mengaku optimistis bisa maju di Pilwalkot Solo 2020. Mereka juga tidak gentar jika harus melawan putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, tanpa modal sepeser pun.
"Untuk modal uang tidak ada, tahu sendiri saya tidak ada apa-apa. Kita hanya andalkan jaringan ormas Tikus Pithi yang mengakar sejak lama. Buktinya bisa dapat kumpulkan KTP banyak. Dengan ini optimistis lolos verifikasi faktual KPU Solo dan maju pilwalkot," tegas Bagyo.
Bagyo menyebut, ia sudah menyiapkan strategi khusus untuk maju di Pilkada 2020. Strategi tersebut ia beri nama 'Sekasur, Sedapur, Sesumur'.
ADVERTISEMENT
"Strategi ini berupa sosialisasi pada para pendukung agar melebarkan dukungan mereka. Dengan itu, pemilihnya akan banyak," tutupnya.
Meski nekat maju di Pilwalkot Solo 2020, namun Bagyo dan Supardjo sebenarnya bukan berasal dari kalangan politisi. Bagyo merupakan seorang penjahit, sedangkan Supardjo adalah Ketua RW.
Saat mendaftarkan diri ke KPU, pasangan ini sudah menyerahkan 28.629 KTP pendukung. Dari jumlah itu, ada 7.241 pendukung yang tidak memenuhi syarat.
Sehingga, jika ingin lolos, pasangan ini hanya perlu mengumpulkan lagi pendukung sekitar dua kali lipat jumlah TMS. Dukungan ini harus segera dilengkapi hingga 27 Juli mendatang untuk bisa lolos.
****
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)