Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Bahlil Heran Gibran Dikritik Jadi Cawapres: Demokratis Sejati Siapa Sebenarnya?
28 Oktober 2023 22:00 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) capres-cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Bahlil Lahadalia, mengkritik pihak yang keberatan Gibran maju pada usai 36 tahun di Pilpres 2024 mendatang.
ADVERTISEMENT
Bahlil mengatakan Presiden Bung Karno saat menjabat banyak memilih anak muda untuk masuk kabinet.
"Bung karno jadi presiden pertama, banyak menterinya juga yang di bawah 40 tahun. Bahkan perdana menteri kita Bung Sjahrir usianya di bawah 36 tahun. Almarhum ayahanda dari calon presiden kita, Pak Prabowo Subianto usianya 33 tahun menjadi menteri keuangan," kata Bahlil di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Sabtu (28/10).
"Terus kenapa kemudian kita mempersoalkan usia harus jadi cawapres harus 40 tahun? Di mana akal sehat kita?" sambungnya.
Dia pun mempertanyakan nasionalisme pihak yang menentang Gibran maju sebagai cawapres di 2024.
"Jadi sebenernya saya bingung, nasionalisme sejati itu siapa sebenarnya? Demokratis sejati itu siapa sebenarnya? Di saat bersamaan kita berpikir tentang asas demokrasi tapi di saat yang lain juga kita menutup ruang-ruang demokrasi untuk anak-anak muda mengambil bagian dalam kepemimpinan nasional," kata Kepala BPKM itu.
ADVERTISEMENT
Karena itu, Bahlil mengajak seluruh pihak memberikan kesempatan untuk anak muda, dan tidak meragukan kemampuan anak muda seperti yang dilakukan Prabowo.
"Dan saya ingin mengatakan bahwa yang mampu, yang betul-betul berjiwa besar dan berkeinginan untuk menetapkan pondasi dasar dan jalan tengah untuk anak muda menjadi pemimpin negara yaitu bapak capres Prabowo Subianto," tandasnya.