Bahlil Isyaratkan Siap Jadi Ketum Golkar Asal lewat Mekanisme Jelas

22 Juli 2023 21:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
Bahlil Lahadalia. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Bahlil Lahadalia. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang merupakan kader Partai Golkar, mengisyaratkan siap menjadi Ketua Umum (Ketum) Golkar.
ADVERTISEMENT
"Sebagai kader Golkar, ketika melihat partainya dalam kondisi yang membutuhkan uluran tangan kader yang merasa bertanggung jawab, saya yakin semua akan punya perasaan yang sama tapi lewat mekanisme yang jelas sesuai dengan organisasi," kata Bahlil kepada beberapa pemimpin redaksi, Sabtu (22/7).
Bahlil melihat hasil survei yang diperoleh Golkar turun terus. "Yang mau saya sampaikan adalah fakta politik hari ini Golkar itu turun tinggal 6 persen," katanya.
Bahlil bercerita, bahwa ia sudah bersama Golkar sejak tahun 2000. "Terakhir di Provinsi Papua zaman Bang Ical jadi Ketua Umum," ujarnya merujuk Aburizal Bakrie.
Bahlil pun memastikan memenuhi syarat mencalonkan diri jadi Ketum Golkar.
"Secara anggaran dasar, anggaran rumah tangga, sangat memenuhi. Saya ikut Diklat Golkar, semuanya ikut," katanya.
ADVERTISEMENT
Bahlil menjelaskan ihwal mekanisme yang jelas itu.
"Kita kan sebagai orang organisatoris harus mengerti betul kaidah, norma, dan mekanisme organisasi partai. Dan semua ada aturan mainnya, ada landasan aturannya. Ya silakan saja. Tapi sudah ada Partai Golkar itu tidak seperti partai yang tiba saat tiba akal. Enggak. Kita punya aturan main," ujar Bahlil.
Saat disinggung apakah mekanisme itu adalah Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub), Bahlil membenarkan. "Ya itu bagian salah satu instrumen," katanya.
Bila ada dukungan dari daerah-daerah, Bahlil bisa jadi akan menyatakan kesiapannya maju Ketum Golkar secara formal.
"Ya kita lihat. Kalau memang itu menjadi sebuah keharusan dalam rangka penyelamatan dan kebaikan partai untuk memberikan kontribusi kepada negara, ya, semua warga negara pasti merasa berkewajiban, apalagi warga negara yang kader Golkar," kata Bahlil.
ADVERTISEMENT
Bahlil belum mau mengungkapkan bentuk dukungan dari daerah itu. "Tapi rata-rata ketua-ketua daerah ini teman-teman saya," ujarnya.
Kendati begitu, Bahlil belum sesumbar bahwa "ketua-ketua daerah" itu sudah memintanya naik jadi Ketum Golkar.
"Enggak. Saya tidak bicara itu ya. Mereka adalah teman-teman saya. Teman-teman seangkatan saya, sepegiat. Karena di dalam kubu Golkar itu cuma dua: satu adalah aktivis, satu adalah profesional. Secara kebetulan saya berproses di dua organisasi itu, dan karena itu menurut saya tidak asing ketika saya berinteraksi dengan mereka," katanya.
Besarkah peluang untuk Munaslub, menurut Bahlil?
"Saya enggak bisa menjawab karena yang tahu itu cuma pengurus DPP dan DPD. Kalau merasa, mereka merasa itu penting untuk kebaikan partai islah. Kita kan hanya melihatnya dari sudut pandang luar ya," kata Bahlil.
ADVERTISEMENT