Bahlil Isyaratkan Siap Jadi Ketum, Golkar Pertanyakan Kontribusi ke Partai

23 Juli 2023 11:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bahlil Lahadalia. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Bahlil Lahadalia. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang merupakan kader Partai Golkar, mengisyaratkan siap menjadi Ketua Umum (Ketum). Apa respons pengurus Golkar?
ADVERTISEMENT
"Selama bertahun-tahun sumbangsih dia ke Golkar sejauh mana, sudah turun ke konstituen sosialisasikan Golkar atau tidak?" kata Ketua DPP Golkar Dave Laksono, Minggu (23/7).
Bahlil juga sempat mengutarakan kekhawatirannya akan potensi merosotnya suara Golkar di Pemilu 2024. Bahkan ia menyebut hasil survei menunjukkan elektabilitas Partai Beringin itu hanya 6 persen.
Sekali lagi, Dave mengajak Bahlil untuk lebih banyak turun ke konstituen. Apalagi, Munas Golkar masih jauh, akhir 2024.
"Enggak pernah turun kerja ke Golkar,  tiba-tiba mau maju. Bila beliau khawatir dengan posisi Golkar, ayo, dong, turun. Kita kan kerja sudah bertahun-tahun," jelasnya.
"Kalau risau, kami mengajak beliau turun bersam-sama. Kami sudah menugaskan ribuan fungsianoris bacaleg untuk terjun ke masyarakat sosialisasikan Partai Golkar. Kalau mau maju ayo persiapan," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Dave Laksono. Foto: Kosgoro 57/HO ANTARA
Sementara Dave merasa tak khawatir dengan elektabilitas Golkar. Menurutnya di survei internal, angkanya masih stabil, tak sampai merosot hingga 6 persen.
"Kami enggak khawatir kok kalau survei, kita penguatan di bawah untuk di TPS-TPS," tutup dia.
Sebelumnya, menurut Bahlil, hasil survei Golkar sempat menyentuh 12-13 persen. Namun turun terus, sehingga ia khawatir dan ingin selamatkan partainya.
Apa penyebab jatuhnya angka hasil survei Golkar?
"Yang saya dengar dari teman-teman yang menjadi pengurus aktif baik pada tingkat DPP maupun tingkat DPD, konsolidasi organisasi yang menjadi kelaziman Golkar yang sering dilakukan untuk turun ke daerah bangun konsolidasi itu sekarang jauh dari harapan. Itu menurut versi mereka dan ini bisa juga subjektif bisa juga objektif," ujar Bahlil kepada beberapa pemimpin redaksi, Sabtu (22/7).
ADVERTISEMENT
Bahlil melanjutkan, "Tapi saya membenarkan versi itu, kenapa saya membenarkan? Kalau konsolidasi dilakukan dengan baik, tidak mungkin survei Golkar sampai turun."