Bahlil Siap Jadi Ketum, Ini Data Elektabilitas Golkar Dipimpin Airlangga

25 Juli 2023 11:35 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wapres Ma'ruf Amin memberi sambutan di acara penutupan Munas X Golkar. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wapres Ma'ruf Amin memberi sambutan di acara penutupan Munas X Golkar. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Investasi yang juga kader Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, tiba-tiba mengisyaratkan siap menjadi Ketua Umum Partai Golkar di tengah isu Munaslub yang ingin melengserkan Airlangga Hartarto.
ADVERTISEMENT
Bahlil beralasan elektabilitas 'beringin' yang jeblok jelang Pemilu 2024 jadi masalah serius. Angka yang disebut Bahlil Golkar tersisa 6 persen untuk Golkar.
Benarkah elektabilitas Golkar jeblok? Berikut dirangkum dari beberapa survei terakhir Selasa (25/7).

1. Indikator: Turun Jadi 9,2 persen

Survei teranyar yang mengungkap elektabilitas partai adalah lembaga Indikator pada Minggu (24/7). Dalam survei yang datanya diambil pada 20-24 Juni tersebut, Golkar masih berada di urutan 3 namun angkanya merosot dari survei sebelumnya.
Elektabilitas partai survei Indikator Juni 2023. PDIP, Gerindra naik, Golkar turun. Foto: Dok. Indikator
Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indikator Burhanuddin Muhtadi, mengatakan Golkar meski masih berada di urutan ketiga, namun mengalami penurunan dalam beberapa waktu terakhir.
Elektabilitas Golkar turun dari 11,8% pada Februari 2023 menjadi 9,2%. Berikut elektabilitas 5 partai tertinggi: PDIP 20,7%, Gerindra 17,4%, Golkar 7,7%, PKB 6,0%, NasDem 6,0%
ADVERTISEMENT
Survei menggunakan 1.220 responden dari seluruh provinsi yang diwawancarai tatap muka. Margin of error--MoE) sekitar ±2.9% pada tingkat kepercayaan 95%.

2. LSI: Golkar Urutan 4 (6,0%)

Lembaga Survei Indonesia (LSI) mengungkap elektabilitas Golkar anjlok berdasarkan data survei pada 1-8 Juli 2023. Bahkan, suara Golkar untuk pertama kalinya di bawah PKS.
"PDIP paling banyak dipilih 23,7%, kemudian Gerindra 14,2%, PKS 6,2%, Golkar 6%, PKB 5,7%, NasDem 5,5%, Demokrat 4,4%, dan Perindo 4,1%, partai lain lebih rendah. Sekitar 21.9% belum menunjukkan pilihannya," ucap Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan, dalam paparan secara virtual, Selasa (11/7).
LSI tak merilis tren elektabilitas tiap partai. Survei dilakukan pada 1-8 Juli 2023 dengan 1.220 responden yang dipilih secara random dari data nomor telepon.
ADVERTISEMENT
Margin of error survei diperkirakan ±2.8% pada tingkat kepercayaan 95%, asumsi simple random sampling.
Elektabilitas partai di survei LSI. Foto: LSI

3. SMRC: Golkar Urutan 3 (8,0%)

SMRC terakhir merilis survei pada bulan Mei lalu yang datanya diambil pada 30 April-7 Mei 2023. Dalam survei itu, Golkar tetap berada di urutan 3 dibanding survei bulan sebelumnya namun elektabilitasnya anjlok.
Dalam angka secara urutan: PDIP 28,2% (dari 19,3%), Gerindra 15,3% (dari 12,6%), Golkar 12,3% (dari 8,0%), Demokrat 7,0% (dari 7,8%), dan seterusnya.
Survei SMRC menggunakan 1.020 sampel yang diwawancarai tatap muka dengan margin of error kurang lebih 3,1%.
Elektabilitas partai politik di Survei SMRC 30 April-7 Mei. Foto: SMRC
Sebelumnya, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia yang merupakan kader Partai Golkar, mengisyaratkan siap menjadi Ketum menggantikan Airlangga Hartarto.
"Sebagai kader Golkar, ketika melihat partainya dalam kondisi yang membutuhkan uluran tangan kader yang merasa bertanggung jawab, saya yakin semua akan punya perasaan yang sama tapi lewat mekanisme yang jelas sesuai dengan organisasi," kata Bahlil kepada beberapa pemimpin redaksi, Sabtu (22/7).
ADVERTISEMENT
Bahlil melihat hasil survei yang diperoleh Golkar turun terus. "Yang mau saya sampaikan adalah fakta politik hari ini Golkar itu turun tinggal 6 persen," katanya.