Bahlil soal Jadi Ketum Golkar Butuh Rp 600 M: Lewat Mekanisme Partai Saja

1 Agustus 2023 18:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Investasi dan BKPM Bahlil Lahadalia. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Investasi dan BKPM Bahlil Lahadalia. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Investasi sekaligus politisi Partai Golkar, Bahlil Lahadalia merespons pernyataan mantan Ketum Golkar, Jusuf Kalla tentang mahar untuk menjadi Ketua Umum Golkar perlu modal Rp 600 miliar.
ADVERTISEMENT
Bahlil belakangan muncul dan mengisyaratkan siap menjadi ketum Golkar pengganti Airlangga di tengah isu Munaslub. Apa kata Bahlil soal Rp 600 miliar?
“Lewat mekanisme partai saja ya, mekanisme partai ya,” kata Bahlil singkat di Gor Soemantri Brodjonegoro, Jakarta, Selasa (1/8).
Saat ditanya mengenai munaslub Partai Golkar, Bahlil enggan menjawab. 38 DPD sudah bertemu Airlangga dan menyatakan mendukung Airlangga.
“Waduh tiap hari pertanyaannya itu,” ujar dia.
Sebelumnya, Ketum Golkar periode 2004-2009, Jusuf Kalla mengatakan untuk menjadi ketua umum Partai Golkar perlu modal fantastis mencapai Rp 600 miliar.
"Kalau sekarang Anda ingin menjadi Ketua Golkar, jangan harap kalau Anda tidak punya modal lima Rp 600 miliar, hampir semua partai begitu," ucap JK di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (31/7).
ADVERTISEMENT
Pemilihan Partai Golkar digelar dalam Munas dalam keadaan normal, atau Munaslub jika ada kondisi darurat pergantian ketum. Ketua Umum Golkar saat ini adalah Airlangga Hartarto.
JK menyebut politik uang terjadi di hampir semua partai dalam pemilihan ketua umum, kecuali partai yang pendirinya masih ada.
Selain Bahlil, nama Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan juga digadang-gadang menggantikan Airlangga usai ada isu munaslub Golkar ini.