Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Bahlil soal Usul Gubernur Dipilih DPRD: Kita Cari Formulasi yang Tepat
20 Desember 2024 15:49 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia menyebut terbuka untuk diskusi dalam mengkaji usulannya soal Gubernur dipilih oleh DPRD. Menurutnya, tujuan kajian itu untuk menemukan formulasi yang tepat bagi demokrasi Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Silakan kita kaji, ini dialektika kok, ini negara, negara demokrasi, dan kita cari formulasi yang tepat,” ujarnya di DPP Golkar, Jakarta pada Jumat (20/12).
Lebih lanjut, Bahlil menyebut tujuan Indonesia bukan hanya demokrasi, melainkan pendidikan hingga kesejahteraan.
“Saya katakan bahwa tujuan negara itu tidak hanya demokrasi. Demokrasi itu kan instrumen untuk menunjukkan tujuan kita dalam berbangsa, dalam bernegara."
"Tujuan sesungguhnya itu adalah kesejahteraan, pendidikan, kesejahteraan, itu paling penting, itu statement saya,” ucapnya.
Ia pun mengatakan bahwa usulannya itu hanya untuk mencari formulasi demokrasi yang tepat, sesuai dengan adat ketimuran dan budaya Indonesia.
“Saya katakan bahwa kita mencoba untuk melakukan formulasi terhadap sistem Pemilu yang baik, yang benar, sesuai dengan adat-adat ketimuran kita."
ADVERTISEMENT
"Sesuai dengan budaya, dan sesuai dengan apa yang menjadi kebutuhan di bangsa kita,” ujarnya.
Adapun usulan tersebut mulanya digulirkan oleh Bahlil saat berpidato di acar puncak HUT ke-60 Partai Golkar.
Ia menyebut Pilkada 2024 seperti Pemilihan Kepala Desa (Pilkades). Hal tersebut berdasarkan kajian Golkar terkait pelaksanaan pemilu kepala daerah.
"Ini Pilkada rasa Pilkades, Partai Golkar telah berpikir bahwa ke depan harus ada satu formulasi yang tepat untuk merumuskan sistem politik kita yang benar-benar baik untuk rakyat dan baik untuk negara untuk mewujudkan cita-cita reformasi kita," katanya di SICC, Bogor pada Kamis (12/12).
Dalam acara yang sama, Presiden Prabowo pun menyambut usulan itu. Alasannya karena Prabowo menilai Pilkada ini terlalu membuang-buang anggaran sehingga tidak efisien.
ADVERTISEMENT
"Saya lihat negara-negara tetangga kita efisien, Malaysia, Singapura, India, sekali milih anggota DPR/DPRD, sekali milih ya sudah DPRD itu milih gubernur, milih bupati," ujar Prabowo dalam pidatonya.