Bahlil Ungkap Golkar Lagi Merosot, Lampu Kuning untuk Si Partai Kuning

22 Juli 2023 21:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
Bahlil Lahadalia. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Bahlil Lahadalia. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Partai Golkar sedang berat. Surveinya, menurut Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang merupakan kader Partai Golkar, turun terus.
ADVERTISEMENT
"Surveinya turun terus. Fakta politik hari ini, Golkar itu turun tinggal 6 persen. Besok ini akan diumumkan, 6 persen," kata Bahlil kepada beberapa pemimpin redaksi, Sabtu (22/7).
Sebelumnya, menurut Bahlil, hasil survei Golkar adalah 12-13 persen.
Apa penyebab jatuhnya angka hasil survei Golkar?
"Yang saya dengar dari teman-teman yang menjadi pengurus aktif baik pada tingkat DPP maupun tingkat DPD, konsolidasi organisasi yang menjadi kelaziman Golkar yang sering dilakukan untuk turun ke daerah bangun konsolidasi itu sekarang jauh dari harapan. Itu menurut versi mereka dan ini bisa juga subjektif bisa juga objektif," ujar Bahlil.
Bahlil melanjutkan, "Tapi saya membenarkan versi itu, kenapa saya membenarkan? Kalau konsolidasi dilakukan dengan baik, tidak mungkin survei Golkar sampai turun."
ADVERTISEMENT

Lampu Kuning

"Dari dua digit (12-13 persen) menjadi satu digit. Satu digitnya 6 persen pula, sudah lampu kuning," kata Bahlil.
Bahlil menanggapi ihwal partainya yang memang selalu mendapatkan angka kecil di survei. "Enggak enggak enggak, dulu kita Pemilu, Partai Golkar dapat 13% surveinya itu 10%," katanya.
"Tapi tidak pernah 6 persen. Golkar itu paling jelek 9 persen," ujar Bahlil.

Bahlil Isyaratkan Siap Maju Ketum Golkar

Bahlil pun mengisyaratkan siap menjadi Ketua Umum (Ketum) Golkar.
"Sebagai kader Golkar, ketika melihat partainya dalam kondisi yang membutuhkan uluran tangan kader yang merasa bertanggung jawab, saya yakin semua akan punya perasaan yang sama tapi lewat mekanisme yang jelas sesuai dengan organisasi," kata Bahlil.
Suasana Munas partai Golkar, Rabu (4/12). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan