Bahlil Usul Sistem Konvensi Jadi Opsi Baru di Pilkada Selain Lewat DPRD

31 Desember 2024 13:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia memberikan keynote speech pada pembukaan Refleksi Akhir Tahun 2024 dan Outlook 2025 di DPP Partai Golkar, Jakarta, Selasa (31/12/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia memberikan keynote speech pada pembukaan Refleksi Akhir Tahun 2024 dan Outlook 2025 di DPP Partai Golkar, Jakarta, Selasa (31/12/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketum Partai Golkar Bahlil Lahadalia mengusulkan tahapan sistem konvensi sebagai bagian mekanisme pemilihan kepala daerah selain usulan pemilihan melalui DPRD.
ADVERTISEMENT
Golkar sebelumnya mendorong agar ada perbaikan sistem Pemilu dan Pilkada. Mereka menilai sistem yang berlaku saat ini tidak maksimal karena marak politik uang hingga partisipasi rakyat rendah.
“Contoh katakanlah begini, nanti sebetulnya ada diskusi pemilihan sebelum masuk di pemilihan DPRD, penting dulu untuk dilakukan survei, figur-figur, survei dilakukan dulu kemudian partai-partai itu menawarkan kepada publik,” kata Bahlil dalam sesi tanya jawab dalam diskusi refleksi akhir tahun 2024 dan outlook 2025, di DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Selasa (31/12).
“Jadi semacam ada proses, ya setengah konvensi lah, semacam begitu ini contoh ya,” lanjutnya.
Bahlil menjelaskan, sistem konvensi merupakan tahapan awal sebelum nama calon masuk ke pemilihan oleh DPRD. Menurut Bahlil sistem ini mengakomodir keterlibatan publik lewat survei yang dilakukan.
ADVERTISEMENT
Koleksi foto di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Kamis (31/8). Foto: Zamachsyari/kumparan
Bahlil mengatakan, Golkar sudah berpengalaman dengan sistem ini. “Dan Golkar kan partai yang berpengalaman kalau disuruh buat konvensi dan dieksekusi hasilnya, kalau partai yang lain belum tentu kan,” katanya.
Partai Golkar pernah menerapkan sistem konvensi untuk memilih calon presiden yang bakal mereka usung pada 2004 .
Saat itu, Golkar membuka proses seleksi kepada sejumlah tokoh besar, termasuk Wiranto, Akbar Tandjung, Prabowo Subianto dan Surya Paloh.
Konvensi melibatkan debat, kampanye internal, dan survei di tingkat nasional untuk memilih calon terbaik. Hingga Akhirnya, Wiranto terpilih sebagai calon presiden yang diusung Golkar meskipun akhirnya kalah dalam Pilpres 2004.
Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia memberikan keynote speech pada pembukaan Refleksi Akhir Tahun 2024 dan Outlook 2025 di DPP Partai Golkar, Jakarta, Selasa (31/12/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Meski begitu, Bahlil menegaskan mekanisme ini masih berupa usulan. Partai Golkar hanya menawarkan formulasi untuk menciptakan sistem pemilu yang ideal.
ADVERTISEMENT
“Golkar menawarkan beberapa konsep. Silakan didiskusikan, mana yang cocok,” kata Bahlil.