Bakamla: Ary, CPNS Meninggal saat CGBT, Alami Gagal Hati Akut

20 September 2022 13:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
CPNS Bakamla Ikuti Coast Guard Basic Training (CGBT).
 Foto: Humas Bakamla
zoom-in-whitePerbesar
CPNS Bakamla Ikuti Coast Guard Basic Training (CGBT). Foto: Humas Bakamla
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kepala Humas dan Protokol Bakamla Kolonel Wisnu Pramandita mengatakan gagal hati akut jadi alasan di balik meninggalnya seorang CPNS Bakamla bernama Muhammad Ary Adithya Hasibuan saat tengah menjalani pelatihan Coast Guard Basic Training (CGBT).
ADVERTISEMENT
Menurunnya kondisi Ary, menurut Wisnu, pertama kali diketahui saat ia tengah menerima perawatan medis di klinik milik Bakamla. Tak lama Ary mengalami penurunan kesadaran yang membuat pihak Bakamla memutuskan untuk melarikannya ke RSAL.
”Pada saat ada di sekitar klinik, almarhum sempoyongan, langsung di bawa ke klinik untuk dicek, karena ada penurunan kesadaran, langsung dilarikan ke RSAL sore hari dan mendapatkan penanganan oleh tim dokter RSAL, tetapi kesadaran ternyata terus menurun dan akhirnya dinyatakan meninggal malam hari dengan dugaan gagal hati akut oleh tim dokter RSAL,” ujar Wisnu saat dihubungi kumparan, Selasa (20/9).
Ia menyebut memang Ary memiliki kondisi khusus. Hal itu menurut Wisnu diketahui dari pemeriksaan kondisi kesehatan para peserta sebelum mengikuti pelatihan yang disebut berlangsung selama tiga bulan itu.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan alasan kondisi khusus itulah, kata Wisnu, pihak Bakamla memberikan perlakuan khusus bagi Ary selama pelatihan berlangsung.
”Jadi sebelum mengikuti CGBT dilaksanakan medical check up, hasilnya memang yang bersangkutan obesitas dengan bobot sampai 120 kg. CPNS dengan catatan khusus ini kemudian menjadi ’tanda perhatian khusus’ dalam latihan diberikan tanda tersebut sehingga pelatih tentu akan memperhatikan,” ungkap Wisnu.
Wisnu tak menampik bahwa Ary memang sempat mengikuti kegiatan pelatihan pada sore hari, di hari ia dinyatakan meninggal oleh dokter. Namun kegiatan itu, dipastikan Wisnu jauh lebih ringan ketimbang rekan-rekan Ary yang lain.
”Pada hari meninggalnya, sore hari ada kegiatan lari sore. Beliau sudah tidak mengikuti kegiatan lari tetapi infonya mau sendiri untuk ikut kegiatan dengan jalan kaki saja,” kata Wisnu.
ADVERTISEMENT
Karenanya, Wisnu memastikan bahwa kegiatan pelatihan itu aman untuk dilakukan. Terlebih perlakuan khusus juga sudah diberikan Bakamla kepada Ary.
”[Kami] sudah sangat berhati-hati. Bahkan CPNS pun yang masuk Bakamla telah lolos tes kesehatan dan tes jasmani. Tim Bakamla tengah melakukan evaluasi dengan tim dari Kodiklatal. Namun secara prosedur sebenarnya sudah dilakukan,” tandasnya.