Balas Dendam, Korut Akan Sebar Ribuan Pamflet Anti-Korsel

21 Juni 2020 12:24 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong-Un memantau latihan peluncuran rudal di dampingi seorang perwira militer, Senin (9/3). Foto: KCNA via Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong-Un memantau latihan peluncuran rudal di dampingi seorang perwira militer, Senin (9/3). Foto: KCNA via Reuters
ADVERTISEMENT
Pemerintah Korea Utara akan menyebarkan ribuan pamflet anti-Korea Selatan. Ini adalah pembalasan atas tindakan serupa yang dilakukan pembelot Korut di Korsel.
ADVERTISEMENT
Diberitakan AFP, pada Sabtu (20/6) kantor berita Korut KCNA mengatakan saat ini pemerintah Pyongyang tengah mempersiapkan penyebaran pamflet tersebut. KCNA menyebutnya "hukuman pamflet".
"Setiap tindakan harus dibalas dengan reaksi yang tepat dan hanya dengan mengalaminya sendiri, mereka bisa merasakan betapa menghinakannya tindakan tersebut," tulis KCNA.
Sebelumnya Korut murka kepada Korsel yang membiarkan para pembelot menyebarkan pamflet dan sembako ke negara mereka. Pamflet itu disebarkan melalui balon udara atau dialirkan melalui sungai ke Korut dari Korsel.
Anggota kelompok pembelot Korea Utara mengisi botol plastik dengan beras dan masker untuk dikirimkan ke Korea Utara di Seoul, Korea Selatan. Foto: Kim Hong-Ji / REUTERS
Di antara pamflet tersebut berisi penghinaan terhadap pemimpin Korut Kim Jong-un. Sebagai bentuk kemarahan, Korut meledakkan kantor penghubung dengan Korsel di wilayah Kaesong.
Koran pemerintah Korut Rodong Sinmun menunjukkan bentuk pamflet yang akan disebar Korut di Korsel. Salah satu pamflet menunjukkan foto Presiden Korsel Moon Jae-in sedang meminum cairan berwarna merah darah.
ADVERTISEMENT
"Dia telah memakan semuanya, termasuk perjanjian Korea Selatan-Utara," bunyi tulisan di pamflet tersebut.
Jika selebaran dari Korsel berisi beras dan bahan bantuan lainnya, pamflet Korut akan diisi puntung dan abu rokok, bentuk penghinaan untuk Moon Jae-in.
Kementerian Unifikasi Korea di Seoul telah meminta Pyongyang untuk tidak melakukannya. Namun pihak Korut menyatakan tetap akan menyebarkannya, agar Korsel tahu bagaimana rasanya diperlakukan seperti itu.
"Ketika mereka ada di posisi kami, pemerintah Korea Selatan akhirnya akan mengerti sedikit betapa menjijikkannya kami melihat mereka dan betapa menghinakannya perlakuan itu terhadap kami," kata juru bicara pemerintah Korut kepada KCNA.