Baliho Bekas Kampanye Pemilu Disulap Jadi Tas Gym

19 Maret 2024 11:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja menyelesaikan pembuatan tas berbahan baliho bekas kampanye pemilu di Liberty Society, Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (15/3/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja menyelesaikan pembuatan tas berbahan baliho bekas kampanye pemilu di Liberty Society, Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (15/3/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Deru mesin jahit terdengar saat tim kumparan masuk ke sebuah kantor di Ruko Alicante, BSD, Tangerang Selatan. Tampak ada tumpukan kain, plastik, dan sekarung potongan baliho. Baliho-baliho yang tadinya alat peraga kampanye Pemilu 2024 itu diolah menjadi tas gym oleh Liberty Society.
ADVERTISEMENT
Ini merupakan fase Create dalam program Baliho Reborn. Nah, proses pembuatan tas dari baliho memang cukup panjang. Awalnya, tim kumparan dan Satpol PP bersama-sama mengumpulkan baliho di daerah Jakarta Selatan saat masa tenang kampanye Februari lalu. Baliho yang kumparan berikan kepada Liberty Society mencapai hampir 1 ton, lho.
Sebelum jadi tas, baliho dipotong-potong menjadi patchwork. Pada tahap ini, patchwork yang digunakan tak lagi ada gambar wajah caleg maupun identitas partai. Liberty Society menjaga kualitas produknya dengan hanya memilih patchwork baliho yang tidak bolong, robek, atau terlalu kotor.
Pekerja menunjukan tas berbahan baliho bekas kampanye pemilu di Liberty Society, Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (15/3/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
“Sebenarnya kadang tuh concern-nya kalau misalkan karena kita kan pakai sampah ya gitu biasanya kan pasti enggak perfect. Kadang ada yang kayak misalkan kotor, jadi itu yang lumayan PR-nya juga buat kita,” jelas Rachel Dwieputri, Senior Marketing Associate Liberty Society.
ADVERTISEMENT
Rachel menuturkan, bahan produk (termasuk baliho) yang ada banyak kerutan jadi lebih sulit untuk diproses. Meskipun tidak bisa disetrika, dapat diakali dengan cara ditumpuk.
“(Baliho) Digunting dulu, terus setelah itu bersihin, dicuci, abis itu baru dijahit dulu untuk jadi patchwork-nya. Setelah ini dia bisa jadi pola, terus kita combine dengan material lain,” imbuhnya.
Ratusan kilogram baliho Pemilu yang dikumpulkan kumparan, kata Rachel, dapat menghasilkan sekitar 100 tas gym. Tas-tas yang akan diberi klien sudah melewati tahap quality control, salah satunya dengan memastikan jahitan tas rapi. Sebagian bahan sisa pun tetap disimpan untuk dipakai lagi di produksi selanjutnya.
Lantas, seperti apa tahap selanjutnya? Ikuti update-nya dalam komunitas melalui http://kum.pr/balihoreborn ya!