Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Rapat pimpinan nasional (Rapimnas) Partai Golkar untuk mendengar pandangan dari 34 DPD terkait pencalonan ketua umum masih berlangsung. Namun, Wakorbid Pratama Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) memilih meninggalkan ruangan sebelum rapimnas berakhir.
ADVERTISEMENT
Menurut Bamsoet, sebenarnya dinamika yang berjalan di Rapimnas Golkar masih baik. Namun, ia menyebut, masih ada banyak suara yang belum didengar.
"Dinamika di dalam sangat bagus, sangat kondusif, dan saya menghargai apa yang disampaikan para Ketua DPD I. Namun seperti yang kita ketahui, malam ini hanya mewakili 34 suara, masih ada 514 suara yang dimiliki DPD tingkat II," kata Bamsoet di Hotel Ritz Carlton, Jakarta Selatan, Kamis (14/11).
Dalam musyawarah nasional (Munas) Golkar pada 4-6 Desember mendatang, partai ini akan memilih ketua umum mereka yang baru. Pemilik suara dalam pemilihan ketum adalah pengurus partai di tingkat 34 DPD I Provinsi dan 514 DPD II Kabupaten/Kota, 1 suara DPP, 1 suara dewan pembina, serta 10 organisasi sayap Golkar. Sehingga, mereka lah yang bisa ikut dalam voting memilih ketua umum yang baru.
ADVERTISEMENT
"Jadi sebagaimana biasanya, suara di tingkat I dan tingkat II tidak selalu sejalan dan selaras. Pengalaman kami di Golkar, ini bisa saja DPD I mengklaim suara tingkat II. Jadi pemilu-pemilu yang lalu juga sama," imbuhnya.
Meski mendesak agar pemilihan ketua umum Golkar dilakukan dengan cara voting, namun Bambang mengaku belum memutuskan untuk benar-benar mendaftar atau tidak. Di sisi lain, calon petahana Airlangga Hartarto, masih ngotot agar ketua umum dipilih dengan cara musyawarah saja, tanpa ada pemungutan suara.
"Saya sendiri pada saatnya nanti akan memutuskan, apakah saya akan maju atau tidak. Tapi sebelum saya nyatakan, bukan berarti saya tidak maju," tegas Bamsoet.
Ia juga menilai, bisa saja suara di DPD II Golkar berbeda dengan DPD I. Bahkan, bisa saja calon lainnya seperti Bambang Utoyo dan Ridwan Hisjam, justru melonjak suaranya di tingkat DPD II.
ADVERTISEMENT
"Masih ada peluang bagi calon-calon lain merebut simpati dari 514 suara yang nanti akan diputuskan di Munas yang akan datang," tutup dia.