Bamsoet: SBY Pesan Semangat Amandemen UUD 1945 soal GBHN Jangan Padam

16 Oktober 2019 22:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden ke 6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (tengah) berjabat tangan dengan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo saat menerima undangan pelantikan Presiden di Bogor.  Foto: Dok. Partai Demokrat
zoom-in-whitePerbesar
Presiden ke 6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (tengah) berjabat tangan dengan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo saat menerima undangan pelantikan Presiden di Bogor. Foto: Dok. Partai Demokrat
ADVERTISEMENT
Pimpinan MPR bertemu dengan Presiden ke-6 RI sekaligus Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), untuk mengantarkan surat undangan pelantikan presiden-wakil presiden terpilih pada 20 Oktober mendatang.
ADVERTISEMENT
Ketua MPR Bambang Soesatyo menjelaskan, selain mengantarkan undangan, mereka juga membahas terkait rencana substansi amandemen UUD 1945 bersama SBY. Bamsoet lalu menyampaikan pesan SBY, yang meminta agar rencana penghidupan Garis Besar Haluan Negara (GBHN) tak padam.
"Kami juga sempat bicarakan sedikit soal berbagai diskursus yang terkait amandemen terkait rekomendasi MPR 2014-2019. Dan pesan beliau, kalau ada gagasan, ada pemikiran, ada aspirasi tentang rencana perubahan atau amandemen UUD 1945, khususnya tentang GBHN, jangan dipadamkan," ujar Bamsoet di kediaman SBY di Puri Cikeas, Bogor, Rabu (16/10).
Bamsoet mengatakan, SBY menyarankan MPR menampung seluruh masukan dari berbagai elemen untuk pembahasan amandemen UUD 1945. SBY juga berpesan agar pembahasan turut menyertakan andil masyarakat.
Presiden ke 6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) berjabat tangan dengan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo di Cikeas, Bogor. Foto: Dok. Partai Demokrat
"Tampung dan terima semua masukan-masukan itu, kita masih punya golden time atau waktu emas yang masih panjang. Berikan seluas-luasnya ke publik untuk berikan masukan atas berbagai perkembangan zaman dan perlu tidaknya UUD 45 ini dilakukan perubahan kembali," tuturnya.
ADVERTISEMENT
"Dalam bahasan beliau, dia hanya ingin menyebutnya sebagai penyempurnaan. Kira-kira itu dari beliau," imbuh Bamsoet.
Hal serupa juga disampaikan oleh Waketum Partai Demokrat Syarief Hasan. Ia menyebut SBY menyarankan MPR terbuka atas masukan dari berbagai lapisan masyarakat.
Selain itu, SBY juga berharap agar MPR membuka diskusi terkait amandemen secara kontinu dengan dirinya.
"Bahwa kita akan membuka ruang yang sebesar-besarnya kepada masyrakat. Jadi silakan kepada masyarakat dari semua lapisan, dari semua kalangan untuk memberikan masukan kepada MPR," tutup Syarief.
Ide-ide Gila Amandemen UUD 1945 Foto: Sabryna Muviola/kumparan