Bamsoet soal Nakes di Papua Diserang: Sikat Habis KKB, HAM Bicarakan Kemudian

18 September 2021 18:10 WIB
·
waktu baca 3 menit
Ketua DPR RI Bambang Soesatyo saat launching buku miliknya yang berjudul 'Akal Sehat' di Posko Bamsoet di kawasan Menteng, Jakarta. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua DPR RI Bambang Soesatyo saat launching buku miliknya yang berjudul 'Akal Sehat' di Posko Bamsoet di kawasan Menteng, Jakarta. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengutuk keras tindakan biadab kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua yang membakar Puskesmas di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. Bahkan, seorang nakes bernama Gabriella Meilani menjadi korban serangan KKB hingga tewas.
ADVERTISEMENT
Bamsoet mengatakan KKB harus ditindak tegas tanpa ragu. Menurutnya, urusan HAM dapat dibahas kemudian demi keselamatan masyarakat Indonesia.
"Sekali lagi saya tegaskan, sikat habis. Urusan HAM kita bicarakan kemudian. Jangan ragu bertindak hanya karena persoalan HAM. Utamakan keselamatan rakyat kita," kata Bamsoet, Sabtu (18/9).
"Jangan lagi ada korban dari rakyat yang tidak bersalah. Negara harus hadir dengan kekuatan penuh. Serangan terhadap fasilitas kesehatan merupakan serangan terhadap kemanusiaan. Tidak dapat dibenarkan atas nama apa pun," lanjutnya.
IDI Papua bersama dengan 250 tenaga kesehatan menggelar aksi long march minta perlindungan terhadap nakes. Foto: Dok. IDI Papua
Apalagi, kata dia, KKB sudah mengakui bahwa mereka yang melakukan aksi pembakaran Puskesmas di Distrik Kiwirok. Karena itu, ia berharap TNI/Polri tak perlu ragu menindak KKB.
"Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNB-OPM) sudah mengakui tindakan tersebut adalah bagian dari aksi mereka. Karenanya tidak ada alasan bagi TNI-Polri untuk tidak segera menumpas habis para teroris biadab kelompok kriminal bersenjata di Papua," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Eks Ketua DPR ini meminta pemerintah pusat dengan dukungan pemerintah setempat hingga TNI/Polri untuk menjamin keselamatan dan keamanan nakes yang bertugas di berbagai fasilitas kesehatan di berbagai wilayah Papua. Dia berharap kejadian serupa tak terulang kembali.
"Terlebih di tengah suasana pandemi COVID-19, kehadiran nakes sangat dibutuhkan. Mereka merupakan pejuang garda terdepan dalam menyelamatkan nyawa manusia. Gangguan terhadap keamanan dan keselamatan para Nakes merupakan alarm tanda bahaya terhadap kemanusiaan," kata Bamsoet.
IDI Papua bersama dengan 250 tenaga kesehatan menggelar aksi long march minta perlindungan terhadap nakes. Foto: Dok. IDI Papua
Dia menyebut sudah terlalu banyak keresahan yang dilakukan KKB di Papua. Korban dari peristiwa itu mulai dari masyarakat biasa, TNI-Polri, hingga kini sudah menyasar Nakes.
Menurut Bamsoet, KKB di Kabupaten Puncak menembak mati seorang guru bernama Oktavianus Rayo pada 8 April 2021 lalu. Selain itu, juga membakar tiga sekolah di Kabupaten Puncak.
ADVERTISEMENT
"Tidak hanya itu, pada 9 April 2021, seorang guru SMP bernama Yonathan Randen kembali ditembak mati KKB di Kabupaten Puncak. Disusul tewasnya seorang pengemudi ojek bernama Udin akibat ditembak di area Pasar Ilaga Kabupaten Puncak oleh KKB pada tanggal 14 April 2021. Tanggal 15 April KKB menembak mati seorang pelajar SMA di Kabupaten Puncak bernama Ali Mom. Bahkan Kepala BIN Daerah Papua Brigjen TNI Putu I Gusti Putu Danny Nugraha turut menjadi korban kebiadaban akibat ditembak oleh teroris KKB di Beoga, Kabupaten Puncak, Papua," papar Bamsoet.
Ilustrasi TNI buru KKB Papua. Foto: Pupspen
Karena itu, ia menekankan, sudah waktunya negara melakukan tindakan tegas dengan menurunkan seluruh matra kekuatan yang dimiliki. Bamsoet menegaskan tak boleh ada lagi toleransi terhadap teroris KKB untuk melakukan aksi kejahatan yang meresahkan masyarakat serta mengakibatkan korban jiwa.
ADVERTISEMENT
"Turunkan kekuatan 4 matra terbaik yang kita miliki selain Brimob Polri. Gultor Kopassus, Raiders, Bravo, dan Denjaka. Kasih mereka waktu secepatnya untuk menumpas teroris KKB di Papua," pungkas Bamsoet.
Gabriella Meilani tenaga kesehatan yang hilang setelah penyerangan KKB Papua. Foto: Dok. Istimewa
Kejadian penyerangan oleh KKB kepada tenaga kesehatan (nakes) itu terjadi di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang. KKB Ngalum Kupel pimpinan Lamek Alipki Taplo menyerang dan membakar puskesmas pada Senin (13/9).
Penyerangan KKB di puskesmas tersebut menyebabkan seorang nakes tewas, yaitu Suster Gabriela Meilani (22). Gabriela ditemukan meninggal dunia di jurang saat bersembunyi dari kejaran KKB