Bandara Changi Singapura Jadi Lengang Akibat Virus Corona

7 Februari 2020 11:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana sepi di Changi Airport Singapura. Foto: Twitter/ @ChangiAirport
zoom-in-whitePerbesar
Suasana sepi di Changi Airport Singapura. Foto: Twitter/ @ChangiAirport
ADVERTISEMENT
Wabah virus corona berimbas pada Bandara Changi, Singapura. Salah satu bandara tersibuk di dunia yang selama ini kedatangan ribuan orang per hari itu kini terlihat lebih lengang.
ADVERTISEMENT
Bandara Changi Singapura menjadi bandara transit bagi ratusan penerbangan dunia. Namun, wabah virus corona membuat bandara terbaik sedunia pada 2019 ini lebih sepi.
Sejumlah netizen membagikan suasana lengang di Changi Airport lewat media sosial. Berbagai toko duty free sepi dari pengunjung.
Media Singapura Must Share News melansir, tak hanya kawasan terminal kedatangan dan keberangkatan, Jewel Changi Airport juga sepi dari pengunjung.
Biasanya pengunjung selalu memadati lorong-lorong dan berbagai toko pakaian atau makanan di mal berkonsep ramah lingkungan itu.
Seperti kondisi di toko makanan cepat saji A&W. Biasanya butuh waktu 30 menit untuk mengantre di toko ini, namun kondisi mesin kasir terlihat lengang. Kondisi sama juga terjadi di toko burger Shake Shack.
Petugas memindai penumpang untuk mencegah penyebaran virus corona di Bandara Internasional Changi, Singapura. Foto: AFP/ROSLAN RAHMAN
Selain itu, ikon air terjun Jewel yang selalu menjadi destinasi incaran para pengunjung tak seramai pada hari biasanya.
ADVERTISEMENT
Otoritas Bandara Changi berdasarkan arahan Kementerian Kesehatan Singapura telah mengeluarkan langkah-langkah pencegahan virus corona.
Seperti memasang kamera thermal pada setiap terminal kedatangan untuk mengetahui suhu para pendatang, menyediakan stasiun pembersih tangan, dan membersihkan setiap fasilitas yang ada di bandara dengan disinfektan.
Dampak Corona Lebih Buruk Dibanding SARS
Sementara itu dilansir The Straits Times, Jumat (7/2), Menteri Transportasi Singapura, Khaw Boon Wan, mengatakan dampak wabah virus corona pada sektor penerbangan akan lebih buruk daripada wabah SARS pada 2003.
Terlebih kunjungan turis asal China menurun drastis akibat sejumlah maskapai menutup perjalanan ke China daratan. Padahal China merupakan pasar pariwisata yang jauh lebih besar untuk Singapura.
Khaw mengatakan, turis China menyumbang 5 persen dari lalu lintas perjalanan Bandara Changi pada 2003. Namun saat ini, kunjungan turis China meningkat lebih dari dua kali lipat.
ADVERTISEMENT
"Sekarang, mereka menyumbang 11 persen, jadi dua kali lipat dalam hal persentase dan bahkan lebih banyak. Sehingga daya beli semakin meningkat. Mereka menyumbang sepertiga dari penjualan ritel di Changi, dan sepertiga telah menghilang akibat corona," jelas Khaw.
Ilustrasi Jewel Changi Airport Foto: Wikimedia Commons
Yang menjadi perhatian khusus adalah sektor ritel di Bandara Changi, dengan sekitar 7.000 hingga 8.000 staf bekerja di sana. Menurut Khaw, banyak keluarga akan terpengaruh jika perusahaan mulai mengurangi staf mereka akibat sepinya pengunjung.
Tak hanya ritel di bandara, menurut Khaw, maskapai Singapore Airlines dan Silk Air juga terdampak wabah virus corona setelah menghentikan penerbangan ke China.
Dengan kondisi ini, Khaw mengatakan, penerbangan Cina-Singapura telah turun secara signifikan karena penerbangan menyusut 70 persen menjadi 80 persen. Sementara volume lalu lintas turun 60 persen menjadi 70 persen.
ADVERTISEMENT
"Penerbangan kami sendiri ke China telah turun banyak. Beberapa penerbangan di bawah 20 persen hingga 30 persen," katanya.
Singapore Airlines Airbus A350 Foto: Edgar Su/Reuters
Khaw mengatakan, saat ini pemerintah sedang menyusun anggaran dan sejumlah upaya untuk mendukung sektor penerbangan. Dia tak merinci lebih jauh susunan anggaran itu, namun menurutnya penyusunan anggaran ini dapat efektif dan akan diumumkan akhir bulan ini.
30 Kasus Corona
Singapura menjadi salah satu negara yang mengalami krisis virus corona sejak terjadi kasus pertama pada 23 Januari lalu. Sejauh ini ada 30 kasus virus corona terjadi di negara ini, termasuk kasus satu WNI terinfeksi virus mematikan ini.
Penumpang membersihkan tangan di Changi Airport Singapura. Foto: Twitter/ @ChangiAirport
Sementara itu, masih ada 147 suspect virus corona yang menunggu hasil pemeriksaan tim medis Singapura. Sebelumnya sudah 310 orang yang dinyatakan negatif.
ADVERTISEMENT
Sejauh ini angka kematian akibat virus corona secara global mencapai 636 orang. Sementara jumlah yang terjangkit sudah lebih dari 31 ribu orang.