Bang Onim Apresiasi Menlu Retno: Benteng Pertahanan Kemanusiaan dari Indonesia

21 November 2023 12:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Relawan untuk Palestina di Gaza Abdillah Onim saat program DipTalk kumparan. Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Relawan untuk Palestina di Gaza Abdillah Onim saat program DipTalk kumparan. Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
ADVERTISEMENT
"Bang Onim bagaimana kondisinya?" suara bernada khawatir ini terdengar dari handphone Abdillah Onim setiap pagi sejak Jalur Gaza yang menjadi lokasi tempatnya menjadi aktivis kemanusiaan digempur serangan brutal Israel awal Oktober lalu.
ADVERTISEMENT
Sosok pengirim pesan itu, di mata Bang Onim, merupakan benteng pertahanan kemanusiaan dalam wujud seorang wanita tangguh dan memiliki kepedulian besar — Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Melalui program Diplomatic Talk atau DipTalk kumparan yang tayang pada Sabtu (18/11), Bang Onim membagikan ceritanya saat bermodalkan nekat dan menerjang maut demi bisa dievakuasi dari Jalur Gaza meskipun itu mengancam nyawanya sendiri.
"Perlu saya katakan bahwa ada seorang perempuan di Indonesia — bahkan mungkin di dunia menjadi benteng pertahanan kemanusiaan dan adanya di Indonesia, yaitu Ibu Retno Marsudi," kata Bang Onim.
Selama terjadi peperangan dari awal selama 28 hari, kata Bang Onim, Retno setiap pagi menghubunginya untuk menanyakan kondisi dan berkoordinasi mengenai cara-cara evakuasi.
ADVERTISEMENT
Sebab, 'jalur evakuasi warga sipil' yang disediakan penjajah Israel pun nyatanya, juga menjadi sasaran gempuran. Sehingga, hampir tak ada tempat yang aman untuk berlindung atau bahkan menyelamatkan diri.
Bang Onim juga mengalami beberapa kali kegagalan evakuasi. Di kesempatan ketiga — dan terakhir, akhirnya dengan bermodalkan nekat, Bang Onim meraih tangan istri dan ketiga anaknya yang masih kecil untuk berlari terus ke depan di antara mayat-mayat yang tergeletak di aspal terkena rudal Israel.
"Di depan Bang Onim sudah meninggal, kiri kanan meninggal sepanjang 3000 meter, itu kiri kanan meninggal mayat anak-anak, perempuan, dan itu ada yang meninggal dan itu ada yang mereka masih berusaha untuk kakinya sudah putus masih berusaha untuk menghindar dari aspal," tutur Bang Onim.
ADVERTISEMENT
Terlepas dari kehendak Allah SWT, keberhasilan Bang Onim beserta istri dan tiga anak-anaknya selamat meninggalkan Jalur Gaza seolah adalah anugerah dan kepedulian besar dari pemerintah Indonesia, termasuk dari Retno.
"Sebelum Bang Onim berkoordinasi dengan Ibu Retno, saya katakan, Bu, situasinya satu, dua, tiga, bisa enggak disiapkan tim untuk standby di perbatasan? Oke Bang, sekarang juga saya akan koordinasi dengan tim yang ada di sana," ucap Bang Onim, menirukan percakapannya dengan Retno.
"Terima kasih, luar biasa atas partisipasi dan kepeduliannya untuk masyarakat Indonesia yang ada di Jalur Gaza," kata Bang Onim, mengapresiasi kerja keras Retno dan jajarannya.