Banjir di Jakarta: Hujan Ekstrem Jadi Penyebab, Listrik Padam, Mobil Terendam

21 Februari 2021 7:51 WIB
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto udara banjir di Cipinang Melayu, Jakarta Timur, Sabtu (20/2).  Foto: Fakhri Hermansyah/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Foto udara banjir di Cipinang Melayu, Jakarta Timur, Sabtu (20/2). Foto: Fakhri Hermansyah/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Hujan deras yang mengguyur kawasan Jabodetabek pada Jumat (19/2) malam hingga Sabtu (20/2) pagi menyebabkan kenaikan debit air di sejumlah pintu air di Jakarta. Akibatnya, beberapa sungai tidak mampu menahan meluapnya air, dan terjadilah banjir.
ADVERTISEMENT
Kumparan telah merangkum beberapa beragam hal terkait banjir yang melanda Jakarta, sepanjang Sabtu (20/2) kemarin. Mulai dari curah hujan yang ekstrem, hingga dampak akibat banjir. Berikut rangkumannya.
Jakarta Alami Hujan Ekstrem, Curah Hujan Capai 226 mm
Berdasarkan data BMKG, curah hujan di Pasar Minggu mencapai 226 mm. Kemudian di Sunter Hulu curah hujan tercatat mencapai 197 mm dan di kawasan Halim mencapai 176 mm.
Sementara di Lebak Bulus mencapai 154 mm. Untuk diketahui, curah hujan di atas 150 mm termasuk dalam kategori ekstrem. Kondisi tersebutlah yang terjadi dan diduga menjadi penyebab sebagian wilayah Jakarta terendam banjir.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat melakukan inspeksi ke Pintu Air Manggarai, Jakarta, Senin (8/2). Foto: Instagram/@aniesbaswedan
"Sejak tadi malam Jakarta dan sekitarnya mengalami hujan yang cukup intensif di Pasar Minggu, ini catatan dari BMKG, curah hujan sampai 226 mm, di Sunter Hulu 197 mm, di Halim sampai 176 mm, Lebak Bulus 154 mm, semua angka di atas 150 adalah kondisi ekstrem," ujar Anies usai memantau Pintu Air Manggarai, Sabtu (20/2).
ADVERTISEMENT
Curah Hujan di Jakarta Tinggi, Drainase Hanya Mampu Tampung 50-100 mm
Dengan tingginya curah hujan, saluran air di Jakarta tidak mampu menampung air. Drainase di Jakarta hanya mampu menampung curah hujan dengan kapasitas 50-100 mm perhari. Sementara, hujan yang turun kebanyakan mencapai 150 mm. Bahkan berdasarkan data BMKG, curah hujan di Pasar Minggu mencapai 226 mm.
"Di Jakarta cukup banyak hujan lebat di atas 100 mm per hari. Kapasitas sistem drainase di Jakarta itu berkisar 50-100 mm. Bila terjadi hujan di atas 100 mm per hari, maka pasti terjadi genangan karena memang kapasitasnya terbatas sampai 100 mm," kata Anies.
Banjir di Kemang: Listrik Padam dan Mobil Terendam
Banjir cukup parah melanda kawasan Kemang, Jakarta Selatan. Bahkan, beberapa mobil ikut terendam, dan listrik ikut padam.
ADVERTISEMENT
Nadia, warga yang tinggal di sana, mengatakan bahwa pemadaman listrik sudah hampir 12 jam sejak pukul 02.00 WIB. Seluruh jalan tertutup banjir mulai dari sebetis hingga setinggi orang dewasa.
Petugas mengevakuasi warga menggunakan perahu karet saat banjir di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (20/2). Foto: Indrianto Eko Suwarso/ANTARA FOTO
Terlihat pada video tersebut ada perahu karet yang membantu evakuasi warga dari Jalan Taman Kemang. Selain itu ada satu truk yang datang untuk membantu warga.
“Kalau rumahku ok, listrik mati tapi tidak ada air di dalam rumah. Tetanggaku rumahnya sudah kena. Orang-orang di Jalan Taman Kemang pastinya rumahnya banjir, karena lokasi rendah,” ucap Nadia.
193 RT Terendam Banjir Jakarta, 1.380 Orang Mengungsi
Berdasarkan data BPBD DKI Jakarta, hingga pukul 06.00 WIB, masih ada 83 RW yang terendam banjir. Terdiri dari 193 RT di Jakarta Selatan, Jakarta Timur, dan Jakarta Barat.
ADVERTISEMENT
"Secara keseluruhan, sebanyak 193 RT dari total 30.470 RT yang terdampak, dengan persentase RT terdampak sebesar 0,633 %," ujar Plt Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Sabdo Kurnianto, melalui PPID DKI, Sabtu (20/2).
Petugas mengevakuasi warga menggunakan perahu karet saat banjir di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (20/2). Foto: Indrianto Eko Suwarso/ANTARA FOTO
Adapun warga yang mengungsi akibat banjir di Jakarta ada 1.380 jiwa.
"Jumlah pengungsi di seluruh DKI sebanyak 379 KK dengan total 1.380 jiwa," rincinya.
Anggota TNI Bantu Warga yang Terjebak Banjir
Banjir yang datang pagi hari membuat beberapa warga terjebak saat melakukan perjalanan. Beruntung, pagi itu ada beberapa petugas yang telah siap di lapangan. Adalah anggota Brigif Para Raider 17 yang membantu warga yang terjebak banjir di Jalan tol TB Simatupang.
"Beberapa warga mengalami kendala, yaitu mesin mobil mati , karena debit air semakin naik," demikian penjelasan IG pasukan TNI dari Brigif Para Raider.
ADVERTISEMENT
Keberadaan pasukan TNI ini cukup membantu. Banyak pengendara akhirnya, karena diarahkan dan dibantu bisa lolos dari banjir.
Banjir landa pemukiman warga di Pesanggrahan, Jakarta selatan. Banjir hingga ketinggian 2 meter. Foto: Dok. Dwi
Cerita soal 2 Mobil dan 3 Motor Tedy Terendam dalam Sekejap
Banjir Jakarta kembali terulang. Sejumlah lokasi di Jakarta terendam, bahkan hingga ketinggian mencapai 2 meter. Cerita mengenai luapan air yang tak terduga menyeruak dari banyak pihak.
Salah satu lokasi yang mengalami banjir cukup parah yakni kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Salah satu warga, Tedy (36) menceritakan bagaimana air tiba-tiba naik cepat, tak ada peringatan sama sekali. Pukul 01.00 WIB, ia belum mendapat peringatan apa pun tentang banjir.
Dua jam kemudian, pukul 03.00 WIB, salah satu anggota keluarganya bangun, dan mendapati air sudah masuk ke dalam rumah.
ADVERTISEMENT
"Enggak ada woro-woro, tahu-tahu air sudah di dalam rumah. 2 Mobil sama 3 motor terendam," ujarnya.