Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Banten Kembali Jadi Zona Oranye Akibat Penularan COVID-19 Melonjak
20 Juni 2021 23:57 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Penularan COVID-19 di Banten kembali naik setelah libur Lebaran Idul Fitri. Akibatnya, kini Banten kembali ke zona oranye atau risiko sedang penularan COVID-19.
ADVERTISEMENT
Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy dalam rapat koordinasi perkembangan dan penanganan pandemi COVID-19 bersama Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto.
"Di antaranya kami melaporkan perkembangan terakhir di Banten bahwa kabupaten/kota di Banten kembali masuk zona oranye," kata Andika dikutip dari Antara, Minggu (20/6).
Selain Banten, ada tujuh provinsi lain ikut dalam rapat tersebut yakni DKI Jakarta Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta, Kalimantan Barat dan Kepulauan Riau.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Banten, kasus COVID-19 meningkat pesat dalam satu bulan terakhir. Sehingga seluruh wilayah kabupaten/kota di Banten kembali masuk zona oranye.
Jumlah kasus konfirmasi per 19 Juni 2021 mencapai 53.487 dengan angka kasus aktif mencapai 2.619 atau 4,89 persen. Sementara angka kesembuhan mencapai 49.494 atau 92,54 persen dan angka kematian 2,56 persen.
ADVERTISEMENT
Menurut Andika, dalam satu pekan terakhir ada kenaikan angka kasus konfirmasi dari sebelumnya. Adanya varian baru dengan tingkat potensi penularan tinggi dan masyarakat mulai abai menerapkan protokol kesehatan berdampak terhadap naiknya penularan COVID-19.
"Padahal pada awal Mei lalu, tingkat penularan kasus rendah sampai dengan 1 minggu setelah Idul Fitri," kata Andika.
Namun, sejak 25 Mei 2021 sampai 19 Juni 2021, tingkat penularan di Banten terus mengalami kenaikan. Data Dinkes Banten menunjukkan angka positif rate atau total jumlah kasus positif dibagi jumlah total tes swab sebesar 5,539 persen.
"Namun, angka positivity rate masih di atas 5 persen, karena itu masih perlu ditingkatkan upaya testing dan penelusuran (tracing)," kata Andika.
Lebih lanjut, terkait progres vaksinasi, Andika menyebut sampai 19 Juni 2021 sebanyak 406.742 sasaran yang terdiri dari SDM kesehatan, petugas publik dan lansia telah mendapatkan vaksin dosis kedua.
ADVERTISEMENT