Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Madinah merupakan kota suci umat Islam yang banyak menyimpan banyak peninggalan dan situs bersejarah. Selain yang utama yaitu Masjid Nabawi, ada masjid-masjid kecil di sekelilingnya, salah satunya Masjid Abu Bakar Ash Siddiq salah satu sahabat Nabi. Sayangnya masjid ini tak terawat dan banyak coretan-coretan.
ADVERTISEMENT
Ketika kumparan mengunjungi masjid yang terletak sekitar 300 meter dari Nabawi ini, banyak jemaah dari berbagai dunia yang mengunjunginya. Masjid ini berukuran kecil, terletak di antara Masjid Ghamamah dan Masjid Ali bin Abi Thalib.
Masjid Abu Bakar diyakini adalah tempat Abu Bakar berdiri ketika shalat Idul Fitri. Sedangkan masjid Ghamamah adalah tempat Nabi Muhammad shalallahu alaihi wassalam memimpin salat Idul Fitri. Masjid Ali diyakini didirikan di rumah Ali bin Abi Thalib.
Ketiga masjid ini sudah tidak dipergunakan lagi, dikunci rapat pintunya. Namun kita masih bisa menikmati arsitektur kuno pada eksterior masjid-masjid tersebut, seraya membayangkan ketika masjid tersebut masih digunakan oleh umat Muslim terdahulu.
Namun kesenangan menikmati bangunan masa lampau terganggu oleh coretan-coretan di dinding masjid Abu Bakar. Coretan tersebut dibuat oleh spidol mau pun tip-ex.
ADVERTISEMENT
Semakin miris ketika mendapati coretan-coretan itu bertuliskan nama-nama yang familiar di tanah air. Di antaranya tulisan tersebut berbunyi: Arif Maulana, Saepul Anwar, Siti Sumirah, atau Kusmianto dan Istri Anak. Tidak diketahui siapa pelaku dan kapan coretan itu dibuat.
Coretan-coretan semacam ini banyak terdapat di situs bersejarah di tanah suci, terutama di wilayah yang tidak dijaga polisi atau askar. Coretan semacam ini banyak juga di sekitar gua hira, Mekkah.
Kepala Daerah Kerja Madinah di Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), Akhmad Jauhari, mengimbau jemaah Indonesia tidak mencoret-coret situs bersejarah di tanah suci. Hal ini, kata dia, bisa mempermalukan bangsa.
"Kami berharap pada jemaah Indonesia ketika mengunjungi tempat tersebut tidak melakukan hal -hal yang mengotori, karena akan meninggalkan jejak yang tidak bagus, membawa citra bangsa Indonesia kurang baik di mata masyarakat Madinah khususnya," kata Jauhari kepada kumparan, Sabtu (20/7).
Tempa-tempat yang dikotori tersebut memang tidak memiliki pengelola sehingga pengawasannya kurang baik. Namun tindakan buruk bisa menuai teguran untuk penyelenggara ibadah haji dari Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Paling setelah operasional ada teguran bahwa ini ada jemaah Indonesia yang melakukan hal-hal yang seperti ini," lanjut Jauhari.