Bawaslu Telusuri Isu Cabup Pandeglang Raden Dewi Diduga Bagi-bagi Uang

9 November 2024 17:56 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Video viral Raden Dewi Setiani diduga membagikan uang. Dok: Ist.
zoom-in-whitePerbesar
Video viral Raden Dewi Setiani diduga membagikan uang. Dok: Ist.
ADVERTISEMENT
Beredar sebuah video di media sosial memperlihatkan calon Bupati Kabupaten Pandeglang nomor urut 2, Raden Dewi Setiani, diduga melakukan politik uang dengan membagikan sejumlah uang kepada masyarakat.
ADVERTISEMENT
Dalam video berdurasi 39 detik, tampak Raden Dewi membagikan uang pecahan Rp 50 ribu kepada emak-emak yang antre. Tak hanya itu, terdengar pula suara seorang pria menggunakan bahasa Sunda yang diduga mengajak untuk memilih Raden Dewi pada Pilkada Kabupaten Pandeglang 2024.
"Tong hilap nyah nomor 2 Bu Dewi (jangan lupa ya nomor 2 Bu Dewi)," ucap pria dalam video tersebut.
Raden Dewi merupakan cabup Pandeglang nomor urut 2. Ia berpasangan dengan Iing Andri Supriadi. Raden Dewi merupakan eks Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pandeglang sekaligus adik dari cawagub Banten Dimyati Natakusumah.
Mantan Bupati Pandeglang dua periode, Dimyati Natakusumah. Foto: Dok. kumparan
Berdasarkan informasi yang dihimpun, aksi itu terjadi di Kampung Kadugobang, Desa Gunung Putri, Kecamatan Banjar, pada Jumat (8/11).
Saat dikonfirmasi, Ketua Panwascam Kecamatan Banjar Cecep Ridwan membenarkan peristiwa tersebut terjadi di wilayahnya. Meski begitu, is belum memastikan apakah Raden Dewi melakukan pelanggaran dalam kegiatan tersebut.
ADVERTISEMENT
"Iya itu di Kampung Kadugobang, Desa Gunung Putri," ucap Cecep, Sabtu (9/11).

Bawaslu Pandeglang Telusuri

Koordinator Penanganan Pelanggaran Data dan Informasi Bawaslu Kabupaten Pandeglang, Didin Tahajudin, mengatakan pihaknya masih akan melakukan penelusuran terhadap kejadian ini. Bawaslu memiliki waktu selama 7 hari ke depan untuk memutuskan apakah ini masuk pelanggaran atau bukan.
"Informasi itu sudah kami terima, untuk selanjutnya akan melakukan penelusuran guna melakukan pendalaman terhadap peristiwa itu," ungkap Didin.
Oleh sebab itu, Bawaslu belum bisa memberikan keterangan lantaran masih menunggu hasil penelusuran di lapangan.
"Berdasarkan hukum secara dalam Perbawaslu nomor 9 tahun 2024 tentang penanganan pelanggaran informasi awal, lalu kemudian dilakukan penelusuran paling 7 hari ke depan," ujarnya.

Tim Raden Dewi-Iing Andri Bantah

Sementara juru bicara paslon nomor urut 2 Raden Dewi-Iing Andri, Ari Supriadi, membenarkan kejadian ini. Namun menurutnya, kehadiran Raden Dewi di acara pengajian tersebut hanya bersifat sebagai undangan.
ADVERTISEMENT
"Iya benar itu videonya Ibu Dewi, di Banjar, di kegiatannya kiai. Jadi gini, Ibu Dewi itu kapasitasnya dia ke situ sebagai undangan, ke yang punya tempat," kata Ari saat dihubungi.
Menurut Ari, saat itu Raden Dewi tidak mengetahui bila dalam acara pengajian tersebut terselip kegiatan pemberian uang santunan bagi masyarakat setempat.
Oleh karena itu, Ari membantah bila Raden Dewi melakukan politik uang karena hanya diminta tolong pemilik rumah untuk ikut serta membagikan uang santunan kepada warga yang hadir.
"Dia (Raden Dewi) tidak tahu di sana itu dalam acaranya ada santunan kepada warga. Pas datang, Ibu Dewi diminta untuk memberikan uang itu kepada warga oleh tuan rumah," jelasnya.
"Seperti di video, memberikan uang kepada warga langsung, uangnya terbuka, tidak pakai amplop. Kalau misal ada asumsi money politic, mungkin saja ada amplop, ada gambarnya," sambung Ari.
Raden Dewi Setiani. Foto: Dok. Istimewa
Terkait suara ajakan memilih Raden Dewi dalam video, diakui Ari, pihaknya tidak mengetahui pasti siapa yang melakukan ajakan kepada warga yang hadir dan menerima uang tersebut.
ADVERTISEMENT
Namun ia memastikan, saat itu Raden Dewi tidak melakukan atau meminta warga yang hadir untuk memilihnya dalam kontestasi Pilkada Kabupaten Pandeglang 2024.
"Di video itu ada suara entah dari siapa, kurang lebih suaranya 'jangan lupa pilih nomor 2'. Nah itu dipastikan suara itu bukan dari calon, bukan dari Ibu Dewi. Kita tidak tahu siapa yang ngomong," dalih Ari.
"Intinya calon kami, Ibu Dewi hanya diberikan uang dari tuan rumah untuk menyalurkan kepada warga, tidak ada ajakan untuk memilih Ibu Dewi," imbuhnya.