Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.1
ADVERTISEMENT
Wakil Bupati Karawang Ahmad Zamakhsyari menolak rencana penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di daerahnya sendiri. Hal ini tentu bertentangan dengan apa yang digagas Bupati Karawang Cellica Nurrachdiana.
"Dari awal saya tidak setuju PSBB dilaksanakan di Karawang . Alasannya, karena banyak pasien yang sembuh di Karawang. Kalau progresnya bagus kenapa harus PSBB?" kata Ahmad, Kamis (30/4).
ADVERTISEMENT
Ahmad yakin dengan hal itu. Musababnya, kata Ahmad, rasio kesembuhan pasien di Karawang cukup tinggi. "Ini data dari tim satgas COVID-19 ," kata Ahmad. Namun dia tidak menjelaskan berapa jumlahnya.
Ahmad juga meyakini, jika pandemi corona tak sampai ke pelosok. Menurut Ahmad, warga desa seperti pedagang di kampung, dan petani tetap menjalani kehidupannya seperti biasa. "Mereka tetap dagang, tetap menandur sawah. Di perkampungan baik-baik saja," kata Ahmad.
Pendapat Ahmad ini juga berseberangan dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Saat rakor dengan sejumlah kepala daerah, kemarin telah disepakati bahwa Pemprov Jabar bakal mengajukan PSBB tingkat provinsi ke Menkes Terawan.
Sementara itu, Bupati Karawang Cellica tak mau menanggapi pendapat wakilnya. Cellica tetap keukeuh Karawang harus ditetapkan PSBB.
ADVERTISEMENT
Menurut data Pemkab Karawang, hingga hari ini, terdapat 110 pasien positif di Karawang.
"PSBB di Jabar termasuk di Karawang ini masih diusulkan ke kementerian kesehatan. Tapi kita tetap bersiap-siap. Termasuk menghitung jaringan pengaman sosial atau bantuan bagi masyrakat. Bantuan ini diharapkan bisa membantu masyarakat Karawang yang kesulitan akibat pandemi ini,” ujar Cellica melalui telepon, Kamis (30/4).
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona )
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.