Beda Pengakuan Pasangan yang Simpan 7 Janin Dalam Kotak Makan di Makassar

Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Reonald Simanjuntak. Foto: Dok. Istimewa

Pasangan kekasih berinisial SP (30) dan NM (29), tersangka penyimpan tujuh janin di dalam kotak makan di indekos di Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, kini menjalani pemeriksaan intensif kepolisian. Saat pemeriksaan mereka memberikan pengakuan yang berbeda.

Di hadapan polisi, perempuan ini mengaku tujuh janin yang ditemukan itu adalah buah hatinya. Janin itu pun diakuinya sebagai hasil hubungannya dengan kekasihnya, SP. Janin itu diaborsi dalam periode 2012 hingga 2017 silam.

Tetapi, pengakuan dari NM sedikit berbeda dengan SP. Di hadapan polisi, SP mengakui hanya melakukan aborsi bersama NM sebanyak empat kali. Aborsi diakui atas kesepakatan bersama.

"Menurut perempuan, ada tujuh janin yang digugurkan, kalau menurut laki-laki ada empat," kata Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Reonald T Simanjuntak kepada wartawan, Jumat (10/6).

Mengingat adanya perbedaan keterangan dari kedua tersangka, kepolisian berencana melakukan pemeriksaan DNA. Pemeriksaan akan mencocokkan apakah ketujuh janin tersebut merupakan janin dari mereka.

"Kemungkinan kita akan tes DNA untuk memastikan janin siapa saja ada di situ," ucapnya.

Reonald mengatakan, aborsi ini dilakukan atas kesepakatan bersama. Alasannya karena belum siap untuk menikah. Belum memiliki pekerjaan tetap dan orang tuanya tidak memberi restu. Tetapi, kepolisian akan tetap melakukan proses pemeriksaan kejiwaan dan psikiater.

"Untuk tes kejiwaan, kemungkinan akan dilakukan besok, kebetulan dari psikiater juga besok baru bisa karena ada tugas luar," tandasnya.

Sebelumnya, merek ditangkap di lokasi berbeda. Tersangka perempuan NM ditangkap di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara. Sedangkan, SP ditangkap di Kalimantan.