Bekas Galian Tambang Liar, Salah Satu Penyebab Banjir Bandang Lebak

7 Januari 2020 16:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Banjir hanyutkan rumah di Kabupaten Lebak, Banten. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Banjir hanyutkan rumah di Kabupaten Lebak, Banten. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Hujan ekstrem di Kabupaten Lebak, Banten, bukanlah satu-satunya penyebab banjir bandang yang menerjang wilayah tersebut. Menurut Wagub Banten, Andika Hazrumy, faktor lain yang menjadi penyebab banjir bandang adalah adanya bekas galian tambang emas ilegal dan kemarau panjang sebelumnya.
ADVERTISEMENT
"Tadi analisanya sudah ada, baik itu dari konteks cuaca yang ekstrem, dan juga memang di sana ada beberapa masalah. Mungkin bisa lebih detail ke BNPB, dikoordinasikan ada galian tambang bekas Antam yang digunakan oleh masyarakat, seperti tambang liar," kata Andika di Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Selasa (7/1).
Foto udara dampak banjir bandang di Kabupaten Lebak, Banten. Foto: Dok. Istimewa
Menurut Andika, tambang tersebut sebelumnya digunakan untuk Antam dan dimanfaatkan oleh masyarakat setelah tak lagi terpakai. Lubang-lubang galian itu kemudian mengering dan terkikis saat kemarau panjang. Akibatnya, saat hujan dengan intensitas tinggi datang, air memenuhi lubang yang rentan itu.
"Jadi Gunung Halimun itu kan kering, sehingga retak mereka di permukaan gunungnya. Sehingga air itu masuk ke dalam rongga tersebut setelah cuaca ekstrem, ada berbagai kondisi termasuk bekas galian Antam dan lain-lain," kata Andika.
ADVERTISEMENT
Ia mengaku sudah mengutarakan hal tersebut dalam rapat koordinasi yang digelar Kemenko PMK hari ini. Menurutnya, Kementerian LHK akan segera melakukan reboisasi di lahan yang rusak.
"Kita sudah minta Ibu Menteri LHK untuk bagaimana daerah tersebut yang menjadi kewenangan KLHK, Gunung Halimun itu betul-betul diprioritaskan untuk menjaga stabilitas dataran gunung tersebut," pungkasnya.