news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Belum Kering Air Mata untuk Ani Yudhoyono, SBY Kembali Berduka

30 Agustus 2019 20:22 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
SBY Saat Prosesi Upacara Pelepasan Jenazah dari Rumah Duka ke Taman Makam Pahlawan Kalibata, minggu (2/6). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
SBY Saat Prosesi Upacara Pelepasan Jenazah dari Rumah Duka ke Taman Makam Pahlawan Kalibata, minggu (2/6). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Tahun 2019 menjadi tahun duka bagi Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Bagaimana tidak, dalam waktu tiga bulan, ia kehilangan dua sosok perempuan hebat di hidupnya.
ADVERTISEMENT
Pertengahan Februari 2019, SBY tengah berkampanye di Sumatera jelang pemilu serentak. Seperti biasa, istrinya, Ani Yudhoyono, tak pernah ketinggalan mendampingi.
Namun, di tengah jalan, tiba-tiba Sang Flamboyan tumbang. Ani sempat diperiksa di Jakarta, namun tim dokter memutuskan untuk merujuknya ke negeri Singa agar bisa diobservasi lebih lanjut.
Bak petir di siang bolong, SBY harus menerima kabar buruk. Penyakit kanker darah yang ganas bersarang di tubuh istrinya.
Selama berbulan-bulan, ia dengan setia menemani sang istri yang dirawat di National University Hospital (NUH) Singapura. Meski kontestasi politik semakin dekat, SBY rela menyerahkan tampuk kepemimpinan Partai Demokrat kepada Sekjennya, Hinca Panjaitan.
Kondisi Ani sempat membaik, namun tanggal 1 Juli 2019, takdir berkata lain. Ani meninggal hanya sepekan sebelum lebaran. Kain batik hitam yang ia siapkan sebagai seragam lebaran, belum sempat ia kenakan bersama keluarga.
ADVERTISEMENT
Kepergian Ani meninggalkan luka yang dalam bagi SBY. Sepekan setelah Ani meninggal, air mata SBY masih belum kering.
Kini, SBY dihadapkan dengan cobaan lain. Tiga bulan kemudian, ibunda SBY, Siti Habibah, menyusul menantu tercinta.
Kamis, 8 Agustus 2019, kondisi Eyang Habibah --panggilan Siti-- tiba-tiba memburuk. Eyang Habibah yang diperkirakan sudah berusia 92 tahun itu memang sudah lama sakit.
Sehari-hari, Eyang Habibah tinggal bersama anak tunggalnya, SBY. Karena faktor usia, ia memang sudah lama tidak aktif dan hanya bisa beraktivitas di tempat tidur saja.
Saat itu, Eyang Habibah langsung dibawa ke RS Mitra Keluarga Cibubur, rumah sakit terdekat dari Puri Cikeas. Karena kondisinya yang lemah, Eyang Habibah langsung dirawat di ruang ICU.
ADVERTISEMENT
Sama seperti saat Ani sakit, SBY pun tak pernah absen menemani ibunya. Setelah tiga pekan dirawat, Eyang Habibah akhirnya lepas dari rasa sakitnya.
Rencananya, jenazah Eyang Habibah akan disemayamkan di kediamannya di Puri Cikeas. Jenazah akan dimakamkan pada Sabtu (31/8) besok.