Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Benarkah Pasar Tanah Abang Kini Tak Macet Lagi dan Sepi?
11 September 2023 13:09 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Viral di medsos Pusat Grosir Tanah Abang, Jakarta Pusat, dikabarkan sepi. Kios-kios tak lagi terisi penuh, hingga para pedagang pun memutar otak dengan berjualan online seperti live TikTok dan Shopee.
ADVERTISEMENT
Meski dari beberapa unggahan, pedagang Pasar Tanah Abang yang berjualan live online, tak mendapat omzet miliaran layaknya artis-artis.
Seperti apa kondisi Pasar Tanah Abang kini?
Saat kumparan mendatangi Pasar Tanah Abang sekitar pukul 12.00 WIB, Senin (11/9), suasana jalan yang terletak di depan Pusat Mode Tanah Abang memang nampak lowong. Tak nampak kemacetan karena lalu lalang pedagang dan pembeli seperti sebelum pandemi COVID-19 melanda.
Saat masuk ke gedung Pusat Mode Tanah Abang, lantai ground (G) terisi oleh pedagang beragam pakaian. Tetapi terlihat banyak kios kosong.
Nampak sejumlah pembeli, namun tak ramai. Kebanyakan pengunjung adalah pembeli barang grosir langganan.
Di lantai upper ground (UG), kios-kios masih terisi. Tetapi pembelinya lebih sepi dari lantai pertama.
ADVERTISEMENT
Penampakan yang sama juga terlihat di lantai 2 dan 3, bahkan lebih sepi. Hanya sekitar 10 kios atau kurang yang terisi, dari 20 lebih kios yang tersedia.
Di lantai-lantai tersebut, beberapa pedagang masih menjalankan transaksi atau menghitung buku catatan. Sementara lainnya sibuk memainkan handphone atau tidur di selasar.
Pemilik toko dress JM Negozio di lantai 2, Lina, mengatakan toko makin sepi pengunjung sejak kemunculan platform belanja online, termasuk TikTok Shop hingga Shopee.
Banyak toko yang menyerah berjualan hingga sore dan tutup pukul 14.00 WIB.
"Ini toko sendiri bareng kakak. Iya bener sepi, mungkin juga karena resesi, tapi juga memang banyak sih yang live TikTok gitu," kata Lina saat ditemui di tokonya.
ADVERTISEMENT
"Drastis, jalan kosong, toko-toko jam 2 sudah pada tutup saking sepinya," imbuh dia.
Lina mengatakan, ada saatnya bahkan toko miliknya tak punya pembeli dalam seminggu.
"Sangat berasa ya, kadang-kadang kayak satu harian nggak ada yang beli, sedih banget. Bahkan seminggu. Kayak beberapa minggu lalu, biasanya ngebal-ngebal, ini kosong," kata dia.
Omzetnya juga turun drastis dibandingkan tiga tahun lalu. Menurutnya pada 2020, tokonya bisa meraih ratusan juta rupiah. Kini, puluhan juta saja tak sampai.
Lina mengatakan dirinya dan sejumlah pedagang mulai berjualan sampingan ke TikTok Shop dan platform online. Tetapi, ia mengatakan pendapatan online juga belum terjamin karena banyak pesaing.
"Jauh banget sih, ya ratusan, jadi nggak sampe puluhan. Iya drastis sedih banget," ungkap dia.
ADVERTISEMENT
Meski, Lina mengatakan masih ada bagian lain Pasar Tanah Abang yang lebih ramai pengunjung seperti Metro Tanah Abang.
"Lebih banyak orang berlalu lalang," kata dia.