Bergantinya Mendiktisaintek dari Satryo ke Brian

20 Februari 2025 6:00 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi yang baru dilantik Brian Yuliarto (kiri) berjabat tangan dengan pejabat lama Satryo Soemantri Brodjonegoro sebelum acara serah terima jabatan di Kantor Kemendiktisaintek, Jakarta, Rabu (19/2/2025). Foto: Indrianto Eko Suwarso/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi yang baru dilantik Brian Yuliarto (kiri) berjabat tangan dengan pejabat lama Satryo Soemantri Brodjonegoro sebelum acara serah terima jabatan di Kantor Kemendiktisaintek, Jakarta, Rabu (19/2/2025). Foto: Indrianto Eko Suwarso/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Presiden Prabowo Subianto resmi menunjuk Guru Besar ITB, Prof Brian Yulianto menjadi Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendiktisaintek). Ia menggantikan Satryo Soemantri Brodjonegoro, yang mengaku mundur karena tak sesuai harapan Prabowo.
ADVERTISEMENT
Satryo langsung dilantik hari ini, dan upacara serah terima jabatan pun langsung digelar di Gedung D Kemendikbudristek, Jakarta Pusat.
Seperti apa proses pergantian menteri ini? Berikut kumparan rangkum:

Cerita Brian Ditunjuk Jadi Mendiktisaintek: Dikontak di Bandung Jam 9 Pagi

Brian mengaku, baru dikontak pagi ini pukul 09.00 WIB saat ia masih berada di Bandung.
"Tadi saya dikontak di Bandung jam sembilan. Tentu pembicaraan ada banyak halnya tentang pembangunan Indonesia dan sebagainya. Tapi untuk dikontak baru tadi pagi," kata Brian usai dilantik di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (19/2).
Brian menjelaskan diminta Presiden Prabowo untuk langsung bekerja mensukseskan program prioritas di Indonesia.
"Intinya kita diminta langsung bekerja melakukan langkah-langkah segera konsolidasi untuk mendukung program-program Pak Presiden," ucap dia.
Presiden Prabowo Subianto (kanan) berjabat tangan dengan Mendiktisaintek Brian Yuliarto (kiri) saat mengikuti pelantikan Mendiktisaintek dan tiga lembaga negara di Istana Negara, Jakarta, Rabu (19/2/2025). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
Lebih jauh, Guru Besar ITB menuturkan dirinya belum sempat berkomunikasi dengan Satryo Soemantri Brodjonegoro.
ADVERTISEMENT
"[Komunikasi dengan Satryo] Tentu belum ya, baru dilantik. Jadi nanti kita akan segera komunikasi dan seterusnya," ujarnya.
Lalu, pada sorenya, Bryan telah berada di Istana Negara untuk dilantik. Pelantikan itu dihadiri beberapa Menteri Kabinet Merah Putih, mereka adalah Mensesneg Prasetyo Hadi, Menko Polkam Budi Gunawan, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno, Menko Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra, Menko Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar.
Hadir pula, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Pariwisata Widiyanti Putri, Menteri ATR/BPN Nusron Wahid, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti, Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy, Menteri P2MI Abdul Kadir Karding, Menteri Ketenegakerjaan Yassierli, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo
ADVERTISEMENT

Satryo Ikhlas Posisinya Diganti

Dari Istana Negara, Brian segara menuju ke Gedung Kemendikbudristek. Rupanya, acara serah terima jabatan (sertijab) segera dilaksanakan.
Usai sertijab, Satryo mengaku ikhlas posisinya diganti.
"Perasaan agak ikhlas saya, karena saya sudah menjalankan tugas saya selama empat bulan ini dengan sebaik-baiknya. Saya Ikhlaskan untuk diteruskan oleh menteri yang baru [Prof Brian],” kata Satryo usai serah terima jabatan.
Tidak ada pesan khusus yang dititipkan Satryo kepada Brian. Sebab dia percaya Brian sudah mengetahui ilmu menjadi seorang menteri di bidang sains, teknologi dan pendidikan tinggi. Apalagi keduanya juga dari almamater yang sama, yakni Institut Teknologi Bandung (ITB).
“Dia sudah tahu semua ilmu saya. Menyambung lah nanti, enggak ada masalah itu,” katanya.
ADVERTISEMENT

Serahkan Surat Pengunduran Diri Selasa, Karena Tak Sesuai Harapan Presiden

Selain ikhlas, Satryo juga mengaku mundur karena tak mampu memenuhi harapan Presiden Prabowo. Ia menyerahkan surat tersebut pada Selasa (18/2) malam.
"Jadi saya itu baru saja ke Setneg menyerahkan surat pengunduran diri saya sebagai Mendiktisaintek,” kata Satryo kepada wartawan, di Kantor Kemendiktisaintek, Jakarta Pusat, Rabu (19/2).
“Ya surat itu saya buat tadi malam jam 12 malam. Saya buat tadi malam, tadi saya serahkan ke Setneg untuk disampaikan kepada [Presiden Prabowo],” tambah dia.
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi yang baru Brian Yuliarto bersama pejabat lama Satryo Soemantri Brodjonegoro memberikan keterangan pers usai acara serah terima jabatan di Kantor Kemendiktisaintek, Jakarta, Rabu (19/2/2025). Foto: Indrianto Eko Suwarso/ANTARA FOTO
Satryo menyebutkan alasan pengunduran dirinya karena tidak sesuai dengan harapan dari pemerintah. Dia mengatakan, lebih baik mengundurkan diri dibandingkan diberhentikan.
“Alasan utamanya karena saya sudah bekerja keras selama 4 bulan ini. Namun karena mungkin tidak sesuai dengan harapan dari pemerintah, Ya saya lebih baik mundur daripada diberhentikan,” tuturnya.
ADVERTISEMENT

Wamendiktisaintek Stella Pastikan Pergantian Menteri Tak Pengaruhi Kinerja

Wakil Menteri Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi Stella Christie memastikan bahwa pergantian Satryo Soemantri Brodjonegoro dengan Brian Yuliarto sebagai Menteri Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi tidak akan mempengaruhi kinerja kementerian.
Hal itu diungkapkan Stella usai menghadiri pelantikan sejumlah pejabat di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (19/2).
"[Pengaruhi kinerja] Tidak, kalau untuk kinerja, kami selalu bantu menteri yang sudah siap untuk mengatur keputusan," kata Stella.
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikstisaintek) Brian Yuliarto (kiri) menerima ucapan selamat dari Wamendikstisaintek Stella Christie usai dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, Rabu (19/2/2025). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
Stella yakin keputusan yang diambil oleh Presiden Prabowo Subianto merupakan hal yang terbaik untuk bangsa dan negara.
"Dan beliau selalu menunjukkan keputusan yang akan sangat menguntungkan kepada negara-negara kita. Jadi kami sebagai pembantu Bapak Presiden siap bergerak sama dengan dukungan," ujarnya.
ADVERTISEMENT

Sekjen Kemendiktisaintek Singgung Akselerasi soal Reshuffle Satryo

ADVERTISEMENT
Sekjen Kemendiktisaintek Togar M. Simatupang mengatakan, pergantian menteri dikarenakan adanya perbedaan tantangan. Pemerintah, katanya, membutuhkan sosok menteri yang lebih cekatan dalam menangani berbagai isu.
“Ya, enggak ada kaitan sebetulnya [dengan demo ASN dan tukin]. Kan memang mereka [pemerintah] kan melakukan itu kan, melakukan evaluasi itu kan, yang 100 hari itu. Nah jadi dari sana kan mereka punya scoringnya lah gitu,” tutur Togar di Kantor Kemendiktisaintek, Jakarta Pusat, Rabu (18/2).
“Jadi dari situ yang mereka lihat bahwa tantangannya kan berbeda. Nah tantangan yang berbeda ini ya kemungkinan mereka butuh sosok [menteri] atau butuh sesuatu yang bisa lebih, lebih apa ya, lebih take-off gitu, bisa lebih cepat akselerasinya,” tambah dia.
Sekjen Kemendiktisaintek Togar M. Simatupang menjawab pertanyaan wartawan di Nusantara I, Komplek Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (23/1/2025). Foto: Alya Zahra/kumparan
Togar menegaskan tidak ada desakan dari pemerintah atas pengunduran diri Satryo secara mendadak. Sebab sudah ada komunikasi sebelumnya yang dilakukan oleh pihak Istana kepada Satryo.
ADVERTISEMENT
“Ya, desakan [pengunduran diri] kan tidak ada sebetulnya, hanya kan masalahnya sudah ada komunikasi pasti ya dengan pihak Istana gitu ya. Nah itu selalu dikomunikasikan, jadi komunikasi itu pasti kita tahu kan beliau pasti bisa membaca,” ujarnya.
“Bahwa tantangannya sudah berbeda, jadi secara internal sudah bagus ini peluang-peluang beliau [Satryo] kan, tetapi begitu masuk ke eksternal tiba-tiba muncul tanda petik kegaduhan gitu kan, padahal sebetulnya beliau [Satryo] kan kalau kalian lihat kan tetap mengutamakan pendidikan,” tutupnya.

Komentar Pertama Mendiktisaintek Brian Usai Dilantik: Janjikan Keharmonisan dan Bereskan Masalah Tukin Dosen

Usai dilantik, Mendiktisaintek Brian Yuliarto menyampaikan keinginannya untuk menjaga keharmonisan dalam kementerian. Baginya, ini adalah tugas pertama untuk mewujudkan negara maju.
ADVERTISEMENT
“Jadi kita ingin harmoni, kita bareng-bareng, yuk kita pikul beban ini, kita dukung bagaimana keinginan Presiden membuat kita menjadi negara maju, itu bisa kita dukung,” tutur Brian usai serah terima jabatan (sertijab) di Kemendiktisaintek, Jakarta Pusat, Rabu (19/2).
Baginya ini bukan hal mudah. Maka, ia minta kerja sama dari semua dari elemen pendidikan tinggi agar cita-citanya bisa tercapai.
“Jadi memang kita memegang beban yang tidak ringan, tapi saya yakin dengan kebersamaan, sama-sama kampus-kampus seluruh Indonesia, negeri swasta, mari kita bareng-bareng dengan beban pekerjaan, dengan segmennya masing-masing, supaya kita bisa membantu atau mendukung program prioritas asta cita [Presiden] kita,” tutur dia.
Selain itu, ia akan berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan untuk membereskan masalah tunjangan kinerja (tukin) dosen.
ADVERTISEMENT
“Nanti kita koordinasikan dulu ya, saya harus pelajari, kita koordinasikan bersama [Kemenkeu],” tutur Brian kepada wartawan di Kantor Kemendiktisaintek, Jakarta Pusat, Rabu (19/2).
Brian juga berjanji akan menuntaskan masalah yang menghambat tunjangan kinerja dosen terhambat. Seperti anggaran yang tidak cukup dan tidak semua dosen mendapatkannya.
Mendiktisaintek Brian Yuliarto membacakan sumpah saat pelantikan Reshuffle Kabinet Merah Putih di Istana Negara, Jakarta, Rabu (19/2/2025). Foto: Youtube/Sekretariat Presiden
“Kita akan tuntaskan tentunya, kita akan selesaikan, harusnya sih tidak ada masalah,” tuturnya.
Pasalnya, sebelum lengser, Menteri Satryo sempat menyebut anggaran Rp 2,5 T untuk tukin dosen belum masuk ke Pagu Anggaran 2025 setelah efisiensi.
Meskipun begitu, Wamendiktisaintek Fauzan memastikan tukin untuk para dosen akan tetap berjalan sesuai rencana walaupun ada efisiensi anggaran.
“Sudah menjelaskan bahwa efisiensi itu, tidak akan menyasar pada hak mahasiswa. Termasuk juga dosen. Saya kira itu sudah tegas. Jadi, KIP bagaimana? lanjut. Kemudian beasiswa bagaimana? lanjut. Tukin bagaimana? lanjut,” kata Fauzan.
ADVERTISEMENT
Fauzan melanjutkan, program-program yang akan dikenakan efisiensi adalah perjalanan dinas. Misalnya sebelumnya ditugaskan lima orang, tetapi setelah ada efisiensi dikurangi menjadi dua orang.
Sementara itu, Kemendiktisaintek mendapatkan pagu anggaran Rp 57.681.294.991.000. Setelah melalui proses efisiensi anggaran menjadi Rp 43.368.218.350.000.

Komisi X soal Prof Brian Jadi Mendiktisaintek: Tantangan Makin Kompleks

Ketua Komisi X Hetifah Sjaifudian berharap Brian dapat membawa perubahan terhadap sektor pendidikan, sains, dan teknologi di Indonesia. Termasuk mempercepat reformasi pendidikan tinggi yang inklusif dan memedulikan kesejahteraan tenaga pendidik.
“Kami berharap kepemimpinan beliau [Prof Brian Yuliarto] dapat membawa inovasi serta kemajuan bagi sektor pendidikan, sains, dan teknologi di Indonesia. Tantangan dalam dunia pendidikan tinggi, sains dan teknologi semakin kompleks, sehingga diperlukan kebijakan yang progresif dan berorientasi pada masa depan,” kata Hetifah dalam keterangannya, Rabu (19/2).
ADVERTISEMENT
“[Selain itu] kami berharap Mendiktisaintek yang baru dapat mempercepat reformasi pendidikan tinggi yang inklusif, meningkatkan kesejahteraan tenaga pendidik. Serta memperkuat sinergi antara pemerintah, akademisi, dan dunia industri,” sambungnya.
Ketua Komisi X, Hetifah Sjaifudin menjawab pertanyaan wartawan di Ruang Rapat Komisi X, Komplek Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (30/10/2024). Foto: Alya Zahra/kumparan
Hetifah juga menyampaikan rasa terima kasih atas pengabdian yang telah dilakukan Satryo selama menjabat sebagai Mendiktisaintek. Dia berharap program-program sebelumnya, seperti pencairan dana tunjangan kinerja (tukin) dosen, dapat dilanjutkan oleh kepemimpinan yang baru.
“Kami mengapresiasi dedikasi Prof. Dr. Ir. Satryo Soemantri Brodjonegoro, M.Sc. Ph.D. selama menjabat sebagai Mendiktisaintek. Kontribusinya dalam penguatan pendidikan tinggi, sains dan teknologi di Indonesia patut diapresiasi," katanya.
"Dan kami berharap program-program yang telah direncanakan dan telah berjalan dapat diteruskan dan ditingkatkan oleh kepemimpinan yang baru,” tutur dia.