Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Berkunjung ke Masjid Quba, Masjid Pertama yang Dibangun Nabi Muhammad
14 Juli 2024 19:51 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Masjid Quba di Madinah merupakan salah satu masjid yang menjadi destinasi ziarah favorit para jemaah umrah atau haji. Masjid ini merupakan masjid pertama yang dibangun Nabi Muhammad pada tahun 1 hijriah atau sekitar 622 M.
ADVERTISEMENT
Masjid Quba berjarak sekitar 5 km dari Masjid Nabawi. Di antara dua masjid ini dibangun jalan setapak sehingga umat Islam bisa mengunjungi dengan jalan kaki. Ini merupakan pedestrian terpanjang di dunia.
kumparan bersama tim Media Center Haji (MCH) mengunjungi masjid ini pada akhir Juni 2024 lalu. Masjid bernuansa putih ini begitu indah. Di sekelilingnya ditumbuhi berbagai pohon dan rerumputan hijau. Para peziarah yang datang ada yang menggunakan mobil, golf car atau berjalan kaki.
Lokasi salat pria dan wanita dipisah dan dibatasi dengan pembatas yang terbuat dari kayu bermotif. Laki-laki berada di bagian depan, sedangkan perempuan di bagian belakang. Suasana sejuk langsung terasa saat berada di dalam masjid. Terlihat sejumlah jemaah melaksanakan salat, ada juga yang sekadar duduk istirahat atau membaca Al-Quran.
Dibangun saat Nabi Muhammad Hijrah
Nabi Muhammad membangun masjid ini ketika tiba di Madinah setelah hijrah dari Makkah. Ketika itu, Rasul diperintahkan oleh Allah SWT untuk segera berhijrah dan menghindari kekejaman kafir Quraisy.
ADVERTISEMENT
Saat Rasul tiba di daerah bernama Quba, Rasul singgah selama empat hari. Di sana Rasul tinggal di rumah Kultsum bin al-Hadam bin Amr al-Qais, seorang lelaki tua yang masuk Islam sebelum Rasul hijrah ke Yatsrib, yang kini dikenal sebagai Madinah. Para sejarawan menyebutkan, tanah yang menjadi lahan pembangunan masjid ini mulanya adalah lapangan milik Kultsum bin Hadam, yang biasa digunakan untuk menjemur kurma.
Saat singgah itu, Nabi Muhammad membangun masjid. Beliau ikut serta dalam peletakan batu pertama masjid dan kemudian para sahabatnya menyelesaikan pembangunannya.
Menurut riwayat, Nabi Muhammad biasa pergi ke Masjid Quba untuk melaksanakan salat dengan berjalan kaki pada hari Sabtu. Rasul juga mengajak para sahabatnya untuk melaksanakan salat di Masjid Quba.
ADVERTISEMENT
Dalam salah satu hadis, Rasulullah bersabda bahwa pahala salat di Masjid Quba sama dengan pahala umrah.
“Barangsiapa yang keluar dari rumahnya kemudian mendatangi masjid ini, yakni Masjid Quba kemudian salat di dalamnya, maka pahalanya seperti ia menjalankan umrah,” ( HR Ibnu Majah).
Bagi jemaah haji Indonesia atau peziarah lainnya yang berkunjung ke sana, biasanya akan melaksanakan salat dua rakaat dan menikmati keindahan bangunan yang penuh sejarah itu.
Masjid ini juga menjadi awal sejarah salat jemaah. Rasulullah SAW bersama para sahabat melakukan salat berjemaah untuk pertama kalinya di Masjid tersebut.
Mengalami sejumlah renovasi
Setelah berabad-abad, banyak umat Islam yang mengunjungi Masjid Quba dan akhirnya masjid ini direnovasi oleh sejumlah Khalifa selama beberapa periode.
ADVERTISEMENT
Khalifa Usman bin Affan melakukan renovasi pertama di bagian masjid, kemudian pembangunan menara masjid dilakukan oleh Khalifa Omar bin Abdul Aziz. Lalu, pada 435 H Abu Yali Al-Husaini membangun ceruk doa yang dikenal sebagai "Mihrab."
Pada tahun 555 H, beberapa penambahan dilakukan oleh Kamal Al-Din Al-Isfahani. Renovasi masjid berturut-turut terjadi pada tahun 671, 733, 840, 881 H, dan perubahan terbaru dilakukan pada era Sultan Abdul Majid pada tahun 1245 H selama masa Kekaisaran Ottoman.
Saat ini, Masjid Quba menjadi tanggung jawab Kementerian Urusan Haji. Kementerian Urusan Haji juga melakukan renovasi lebih lanjut dan menambahkan struktur pada desain aslinya.