Bermula dari Main Futsal, 3 Pelajar SMA di Surabaya Babak Belur Dikeroyok

3 Agustus 2022 20:59 WIB
ยท
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pengeroyokan. Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pengeroyokan. Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
ADVERTISEMENT
Bermula dari sebuah candaan video yang dikirim via whatsapp, tiga anak SMA di Surabaya ini malah dikeroyok puluhan orang. Pelaku yang diduga alumni di SMA di Surabaya kini masih dalam penyelidikan polisi.
ADVERTISEMENT
"Laporan kemarin (Senin) pagi. Sudah diterima," kata Kapolrestabes Surabaya AKBP Mirzal Maulana, Rabu (3/8).
kumparan kemudian menemui korban di rumahnya. Saat diwawancara, korban yang masih dalam kondisi sakit menuturkan awal mula pengeroyokan itu.
Jadi bermula dari permainan futsal di GOR Unesa Surabaya pada Sabtu (30/7) sekitar pukul 20.00 WIB. Korban yang siswa di SMK dr. Soetomo Surabaya terlibat keributan dengan siswa SMA 7 Surabaya.
"Masalah pertama mulanya dari GOR unesa. Saya kurang tahu jelas masalahnya. Habis itu saya lerai meredam terus ada aparat datang buat bubarin kita. Terus dari pihak SMA sana bilang "sudah ya diselesaikan di luar saja," ucap korban berinisial D.
Ternyata urusan keributan itu tak selesai di situ. D yang punya teman di SMA 7 mengirimkan pesan chat via whatsapp ke temannya. Dia memberi kabar soal keributan itu.
ADVERTISEMENT
Tapi justru temannya malah memberikan nada berbeda. Hingga terjadi kesalahpahaman yang berujung pada keributan. D mengaku saat melakukan chat dengan temannya hanya bercanda soal ucapan menantang SMA 7.
Rupanya candaan D, malah dianggap serius. Sejumlah orang mengontak D via telepon dan mengajak bertemu. D lalu mengiyakan ajakan bertemu itu.
"Akhirnya ditelepon saya bilang Mas ayo ketemuan, pengin cepat selesai kan masalahnya. Saya tanya Mas-nya orang 2 ta? Dijawab iya orang 2. Di juga bilang aman kamu tidak saya apa-apakan. Akhirnya kita ketemuan saya ngajak teman saya 1 orang. Sekitar jam 1 malam di Jalan Koblen." imbuhnya.
Rupanya pertemuan dengan orang-orang yang mengontaknya itu jadi petaka buat D dan dua temannya. Pada Minggu (31/7) hari, di lokasi ternyata ada puluhan orang.
ADVERTISEMENT
Dan, tiba-tiba mereka diserang dan dikeroyok menggunakan helm oleh sekumpulan orang tersebut.
"Terus saya kaget tiba-tiba dikepruk sama helm dan dikeroyok. Pas pukul helm kena kepala. Terus saya dikeroyok kena mata pandangan saya kabur tapi saya masih sadar kalau dipukuli," pungkasnya.
Tak sampai di situ, korban kemudian dibawa lagi ke Jalan BKR Pelajar Surabaya. Pada saat di lokasi, ada seorang pria yang mengaku sebagai orang tua korban yang dikeroyok oleh teman sekolah D.
"Saya diinterogasi lagi nanya masalah siapa yang ngeroyok anak SMA 7. Habis itu saya dikeroyok terus saya ditemui sama korban yang dikeroyok SMK dr. Soetomo tadi. Saya dipukuli lagi," ujarnya.
Mengetahui hal tersebut, lima orang dari pelaku pengeroyokan mengamankan kedua korban itu ke suatu tempat sekitar pukul 03.00 WIB.
ADVERTISEMENT
"Akhirnya saya dibawa lagi. Terus saya diajak muter-muter habis itu dikasih minum makan sekitar jam 3-an saya sudah siap-siap dipulangkan," ujar dia.
Tapi rupanya D tidak jadi dipulangkan, dia kembali dipukuli oleh para pelaku yang mengaku sudah alumni itu.
Para pelaku juga mengambil HP korban, dan melakukan chat dengan teman korban R, agar datang ke lokasi.
"Saya diinterogasi lagi sambil leher saya disulut rokok dan diajak duel 1 lawan 1 sama 4 orang. Pas duel HP saya diambil lagi kan. Ternyata HP saya dibajak nge-chat teman saya anak SMK dr. Soetomo inisial R disuruh jemput saya mancing korban ketiga untuk datang," katanya.
Sekitar pukul 06.00 WIB pagi, korban R menghampiri D di lokasi. Saat R tiba, langsung diserang oleh sekelompok orang tersebut. Bahkan pelaku memukul R menggunakan paving block.
ADVERTISEMENT
"Setelah saya duel itu teman saya R itu datang tanya alumninya, ini anak SMK dr. Soetomo juga? Saya bilang iya langsung ditimpukin si R ini. Kan posisinya itu jauh dari saya, terus R sudah tergeletak mau dipukul sama paving. Tapi sama R ditelak terkena tangannya," jelas dia.
Saat ini, kondisi korban R mengalami pendarahan di bagian hidung dan mulut. Hingga kini R masih dirawat di rumah sakit Adi Husada Undaan Surabaya.