Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
WNI yang berada di sekitaran lokasi letusan juga terdampak peristiwa tersebut. Bahkan, puluhan di antaranya diungsikan di gedung KBRI Manila.
"Jumlah WNI yang ditampung di KBRI hingga Rabu pagi 15 Januari 2020 berjumlah 76 orang. Semua dalam kondisi sehat," kata Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu, Judha Nugraha dalam keterangannya.
"Berdasarkan pantauan di lokasi sekitar Gunung Taal, pasokan listrik dan air masih belum selesai (diperbaiki). Petugas masih berupaya memperbaiki gardu gardu yang rusak," sambung dia.
Judha pun mengimbau bagi WNI di seluruh Filipina untuk tetap berjaga dan waspada terkait letusan susulan yang mungkin terjadi.
ADVERTISEMENT
"Apabila terjadi kondisi darurat segera menghubungi KBRI," ucap Judha.
Sementara itu, Kepala Palang Merah Filipina Richard Gordon memperingatkan bahwa kondisi belum sepenuhnya normal. Bahkan, seluruh Filipina diminta bersiap menghadapi kondisi terburuk.
Ia pun meminta agar warga tidak mendekati wilayah sekitar Gunung Taal sampai batas waktu yang belum ditentukan.
Letusan Gunung Taal pada 2020 ini merupakan yang pertama sejak 1977. Letusan terdahsyat Taal terjadi pada 1965, peristiwa tersebut menyebabkan 200 orang tewas.