Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Betapa Sulit Mendeteksi Erupsi Gunung Marapi: Alat Monitoring Dicuri 2 Kali
4 Desember 2023 17:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Sifat erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat begitu sulit dideteksi. Sudah begitu, alat monitoring yang dimiliki Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) kerap dicuri.
ADVERTISEMENT
"Sifat erupsi Marapi sangat sulit dideteksi, dan pada 2020 serta Maret 2023 ini sistem peralatan dicuri," kata Kepala PVMBG Hendra Gunawan dalam konferensi pers, Senin (4/12).
Pada Maret 2023 itu, menurut Hendra, yang dicuri adalah alat monitoring di Stasiun GGSL. "Itu yang ada di timur," ujarnya.
Pada 14 Oktober 2023, PVMBG memotret kawah Gunung Marapi menggunakan drone.
"Dari gambar nampak aman tapi yang bahaya itu yang diam seperti ini. Ini relasinya dengan kenapa ada level 2, artinya preventif, mungkin hanya ada 1 gempa per bulan tapi dari sejarah, erupsi selalu terjadi," ujar Hendra.
"Maka kami bikin rekomendasi 3 kilometer (tidak boleh mendekat ke puncak dalam radius 3 kilometer) itu berdasarkan statistik adanya erupsi setiap 2-4 tahun, bulannya kita tidak pernah tahu. Agustus 2017 juga erupsi, tapi tidak ada korban," ujar Hendra.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, PVMBG tidak bisa melarang pendaki.
"Kami bukan yang memiliki izin. Yang berwenang adalah dari daerah. Kami hanya memberikan saran atau rekomendasi teknis," ujar Hendra.
Status Waspada Sejak 2011
Hendra menyatakan Gunung Marapi dinaikkan statusnya menjadi "waspada" pada 2011 dan status tersebut tidak pernah dicabut hingga sekarang ini.
11 Pendaki Tewas
Gunung Marapi di Sumatera Barat (Sumbar) mengalami erupsi hingga mengakibatkan 11 pendaki tewas. Sementara 12 pendaki lainnya masih dalam pencarian.
Total, terdapat 75 pendaki yang melakukan aktivitas pendakian. Pada hari pertama, Minggu (3/12), sebanyak 49 pendaki berhasil dievakuasi dengan selamat.
Sedangkan pada Senin (4/12), ditemukan 14 pendaki lainnya dengan rincian: 3 pendaki ditemukan selamat, 11 pendaki ditemukan tewas.
ADVERTISEMENT
Lalu bagaimana sebenarnya aktivitas pendakian masih banyak dilakukan para pendaki, padahal Gunung Marapi berstatus waspada atau level 2?
“Pendakian dilakukan atau dibuka setelah mendapat dukungan dari seluruh stakeholder (Pemda Agam, Pemda Tanah Datar, Dinas terkait yaitu dinas Pariwisata Provinsi Sumbar, BPBD Tanah Datar, Basarnas, Wali Nagari Batu Palano, Aia Angek dan Koto baru,” kata Plh Kepala BKSDA Sumbar, Dian Indriati, dalam keterangan tertulisnya, Senin (4/12).