Biden setelah Mundur dari Pemilu AS: Ini Saatnya Kepemimpinan Generasi Muda

25 Juli 2024 16:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joe Biden menyampaikan pidato dari Ruang Oval Gedung Putih di Washington, DC, Amerika Serikat, Minggu (14/7/2024). Foto: Erin Schaff/Pool via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joe Biden menyampaikan pidato dari Ruang Oval Gedung Putih di Washington, DC, Amerika Serikat, Minggu (14/7/2024). Foto: Erin Schaff/Pool via REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengumumkan ia tidak akan mencalonkan diri kembali untuk memberi ruang bagi generasi muda, Rabu (24/7). Keputusan itu diambil karena kekhawatirannya akan masa depan demokrasi AS.
ADVERTISEMENT
Dalam pidatonya di Ruang Oval, Biden mengungkapkan kecintaannya pada jabatan yang akan ia tinggalkan dalam enam bulan.
"Saya menghormati jabatan ini, tetapi saya lebih mencintai negara saya," katanya, seperti dikutip dari Reuters.
Biden (81 tahun) akhirnya memutuskan untuk mundur setelah mempertimbangkan jajak pendapat yang menunjukkan potensi kekalahannya dari Trump pada pemilu November mendatang.
“Saya telah memutuskan bahwa cara terbaik untuk maju adalah dengan meneruskan kepemimpinan ini kepada generasi muda. Itulah cara terbaik untuk mempersatukan bangsa kita,” ujarnya.
Biden memuji Wakil Presiden AS Kamala Harris (59 tahun), yang kini menjadi calon presiden dari Partai Demokrat.
"Dia tangguh, mampu, dan telah menjadi mitra yang luar biasa," tambah Biden.
Joe Biden mengunggah fotonya bersama Kamala Harris seiring dukungannya kepada Harris untuk menjadi capres AS, Minggu (21/7/2024). Foto: Twitter/@JoeBiden
Dalam pidatonya yang berlangsung 11 menit, Biden memperingatkan bahaya jika Trump kembali berkuasa, tanpa menyebut namanya langsung.
ADVERTISEMENT
"Tidak ada yang bisa menghalangi penyelamatan demokrasi kita. Itu termasuk ambisi pribadi," tegasnya.
Biden adalah presiden petahana pertama yang tidak mencalonkan diri kembali sejak Lyndon Johnson pada 1968. Partai Demokrat mendukung keputusan Biden dan memberikan penghormatan atas karakternya sebagai presiden.
Biden berjanji akan fokus pada tugasnya selama sisa masa jabatannya, termasuk memperkuat NATO, menghentikan agresi Rusia di Ukraina, dan mendorong kesepakatan gencatan senjata di Gaza.
Ia juga akan bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Kamis (25/7) waktu setempat untuk membahas gencatan senjata di Gaza.
ADVERTISEMENT
Karier politik Biden dimulai saat ia terpilih menjadi anggota Senat pada 1972 pada usia 29 tahun.
Ia akan mengakhiri masa jabatannya di Gedung Putih pada 20 Januari 2025, sebagai presiden tertua Amerika pada usia 82 tahun.