Bikin Petisi Tewasnya 6 Pengawal Rizieq, Amien Rais dkk Minta Bertemu Jokowi

1 Februari 2021 16:31 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Amien Rais.  Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Amien Rais. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3) 6 Pengawal Rizieq bentukan Amien Rais dkk membuat petisi untuk mendesak penyelesaian peristiwa tersebut. TP3 juga meminta bertemu dengan Presiden Jokowi untuk membahas persoalan ini.
ADVERTISEMENT
"Kita tunggu nanti waktu, tanggal, di mana, kita berharap di Istana, jadi untuk itu nanti segera petisi ini kita kirimkan sambil kita melalui protokol Istana berharap supaya bisa diatur nanti kapan kami bisa diterima oleh Presiden [Jokowi]," kata salah satu inisiator petisi dan TP3, Marwan Batubara, dalam konferensi pers, Senin (1/2).
"Jadi ini bukan main-main, bagi kami kecuali bagi Presiden ini menganggap tidak penting, tapi kami ingatkan bahwa nanti rakyat akan terus bersuara supaya Presiden mulai sekarang itu mendengarkan apa yang menjadi aspirasi rakyat ini," sambungnya.
Marwan mengatakan, sampai saat ini, pemerintah belum juga memberikan pertanggungjawaban publik atas peristiwa di Km 50 Tol Jakarta-Cikampek dan sekitarnya yang menewaskan 6 pengawal Rizieq.
ADVERTISEMENT
Bahkan, kata Marwan, pemerintah tidak merasa perlu untuk menyampaikan permintaan maaf atau belasungkawa kepada keluarga korban.
Hal tersebut, kata dia, merupakan pengingkaran terhadap hak-hak korban dan keluarganya yang semestinya dijamin oleh negara.
Sementara dalam petisi tersebut, disinggung beberapa poin tuntutan. Mulai dari mendesak diungkapnya pelaku penembakan 6 pengawal Rizieq; minta Jokowi bertanggung jawab; mendesak Irjen Pol Fadil Imran diberhentikan sebagai Kapolda Metro Jaya; hingga adanya ganti rugi dan permintaan maaf kepada keluarga korban.
Senada dengan Marwan, Amien Rais juga menyatakan perlu untuk TP3 bertemu dengan Jokowi untuk membahas persoalan ini.
Amien Rais hadiri acara pernyataan sikap dugaan kecurangan IT KPU dalam Pemilu 2019 di Seknas Prabowo-Sandi, Jakarta, Sabtu (4/5). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
"Kita minta waktu kepada Presiden Jokowi di istananya resmi, kita satu tim cukup, kemudian kita minta waktu cukup 25 menit. Ya, jadi 25 menit saja cukup. Kita ini lantas jadi confident gitu, ya, gagah lah gitu," ucapnya di kesempatan yang sama.
ADVERTISEMENT
"Kita datangi dengan confident, gagah, dengan baik, Pak Jokowi, ini, lho, kami mewakili sebagian besar rakyat, tolong dituntaskan. Jadi dalam negeri tahu, luar negeri tahu, supaya kita enggak sia-sia. Insya Allah kalau diterima kita minta waktu wartawan di Jakarta juga supaya ikut meliput ini. Insyaallah seperti pak Marwan katakan tadi ini ide bagus, kita minta waktu, jadi kita gagah, kita berdiri sama tinggi dengan presiden itu. Kita rakyat jadi jangan kita merasa kecil," pungkasnya.