BKSDA Aceh Usut Kematian 3 Harimau Sumatera: Jika Ada Kesengajaan, Kami Pidana

25 April 2022 14:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seekor bangkai harimau Sumatera ditemukan di kawasan hutan PT Aloer Timur Desa Sri Mulya, Kecamatan Peunaron, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, Minggu, (24/04/2022). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Seekor bangkai harimau Sumatera ditemukan di kawasan hutan PT Aloer Timur Desa Sri Mulya, Kecamatan Peunaron, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, Minggu, (24/04/2022). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh akan mengusut kematian tiga ekor harimau sumatera (panthera tigris sumatrae) di Desa Sri Mulya, Kecamatan Peunaron, Kabupaten Aceh Timur.
ADVERTISEMENT
Kepala BKSDA Aceh, Agus Arianto, mengatakan, mereka sudah turun ke lapangan melakukan nekropsi untuk mengetahui penyebab kematian satwa dilindungi itu.
“Hari ini kita melakukan nekropsi dan olah TKP. Tujuannya untuk mengetahui penyebab pasti dari kematian ketiga Harimau tersebut,” kata Agus, Senin (25/4).
Agus menuturkan, BKSDA Aceh bersama kepolisian akan mengusut tuntas kasus ini. Jika ada unsur kesengajaan, mereka akan menjerat pidana pelaku yang bertanggung jawab.
“Akan mengusut tuntas kejadian ini, apabila dalam proses nekropsi dan olah TKP ada unsur kesengajaan yang menyebabkan kematian harimau sumatera tersebut, maka dapat dikenakan sanksi pidana sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” ucap dia.
Bangkai harimau Sumatera yang mati kena jerat di kawasan hutan PT Aloer Timur Desa Sri Mulya, Kecamatan Peunaron, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, Minggu, (24/04/2022). Foto: Weinko Andika/ANTARA FOTO
Tiga ekor harimau sumatera ditemukan mati di Desa Sri Mulya, Kecamatan Peunaron, Kabupaten Aceh Timur.
ADVERTISEMENT
Ketiga harimau itu ditemukan mati dalam posisi jarak saling berdekatan.
Kapolres Aceh Timur, AKBP Mahmun Hari Sandy, menduga kematian harimau itu akibat terkena jerat kawat tebal.
“Dugaan sementara mati terkena jeratan babi karena saat ditemukan kondisi kaki kedua harimau terjerat dengan jenis jerat kawat tebal atau yang biasa disebut sling,” ucap dia.