Blusukan ke Pasar Kebon Agung Boyolali, Ganjar Terima Curhat soal Kedelai Langka

30 Desember 2023 10:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Capres 03 Ganjar Pranowo Menyapa pedagang di Pasar Kebon Agung Boyolali, Sabtu (30/12). Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Capres 03 Ganjar Pranowo Menyapa pedagang di Pasar Kebon Agung Boyolali, Sabtu (30/12). Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Capres 03 Ganjar Pranowo menyapa pedagang di Pasar Rakyat Kebon Agung, Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (30/12). Dalam kunjungannya, Ganjar menerima keluhan kelangkaan kedelai sebagai bahan baku tahu tempe.
ADVERTISEMENT
Ganjar yang memakai kaus berwarna putih disambut antusias warga dan para pedagang. Dia pun berkeliling pasar menyapa para pedagang dan tiba-tiba ada seorang ibu-ibu yang mengeluhkan kedelai langka.
"Kedelai mulai langka, Pak," kata ibu-ibu pedagang itu.
"Dari kapan?" tanya Ganjar.
"Ini satu minggu nggak turun (di) Solo, Pak," jawab pedagang.
Eks Gubernur Jateng itu pun terkejut saat mengetahui kedelai mulai langka sejak satu pekan lalu. Dia bertanya dari mana awal kelangkaan kedelai.
"Dari gudang katanya sudah tutup Pak," kata warga.
"Tahu tempe?" tanya Ganjar.
"Tahu," jawab warga.
"Terus sampeyan belinya di mana?" tanya Ganjar lagi.
"Ya dari Solo pak," ujar warga.
Capres 03 Ganjar Pranowo Menyapq Pedagang di Pasar Kebon Agung Boyolali, Sabtu (30/12). Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan
Usai blusukan, Ganjar mengatakan selain kedelai, harga cabai hingga bawang juga belum bisa dikendalikan dengan baik. Dia berjanji jika terpilih akan memperhatikan suplai ke pasar.
ADVERTISEMENT
"Dan ini ternyata sudah cukup lama, yang kedua rasanya kita belum bisa untuk mengendalikan cabai, bawang ya tapi biasanya siklus ini terkait dengan siklus suplai pada saat panen dan tidak panen," ucap dia.
"Rasa-rasanya di sisi produksi mesti betul-betul kita perhatikan karena kalau suplainya kurang maka kondisinya menjadi seperti ini. Maka ketika produksinya mau kita jaga betul, rasanya kita sudah harus menyiapkan teknologi yang lebih baik. Daerah mana, sentra apa, kebutuhannya apa," tambah Ganjar.