BMKG Minta Masyarakat Waspadai Cuaca Buruk di Jawa hingga Bali saat Nataru

19 Desember 2024 14:54 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, dalam konferensi pers Climate Outlook 2025, Senin (4/11/2024). Foto: YouTube/ BMKG
zoom-in-whitePerbesar
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, dalam konferensi pers Climate Outlook 2025, Senin (4/11/2024). Foto: YouTube/ BMKG
ADVERTISEMENT
Cuaca buruk diperkirakan akan terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati meminta masyarakat untuk waspada dengan kondisi tersebut.
ADVERTISEMENT
"Terutama di wilayah Jawa, kemudian Bali, dan juga ada di beberapa wilayah di Sumatera ini perlu waspada, namun kami akan terus memberikan informasi secara dini prakiraan dan peringatan dininya, yang penting dimonitor terus," kata Dwikorita di UGM, Kamis (19/12).
Tidak hanya terjadi di daratan. Kondisi cuaca buruk juga bisa terjadi di laut.
"Ya, terutama di Samudra Hindia yang harus diwaspadai di laut Samudra Hindia, di sebelah barat Sumatera, kemudian di selatan Selat Sunda, selatan Jawa hingga Nusa Tenggara Timur, ini perlu diwaspadai," bebernya.
Dwikorita menuturkan masyarakat bisa mendapatkan informasi terkait perubahan cuaca dari berbagai kanal BMKG. Peringatan dini juga akan disampaikan BMKG di sana.
"Kami sebarkan informasi cuaca melalui aplikasi mobile phone, info BMKG dan berbagai kanal, ada yang di Youtube, website, sosial media, silakan terus dimonitor karena perkembangannya sangat dinamis dan cepat," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, mengatakan pemerintah mempersiapkan diri mengantisipasi bencana hidrometeorologi di akhir tahun ini.
"Memang dalam ramalan BMKG itu ada kenaikan suhu air laut yang mengakibatkan hujan angin, bahkan juga petir di beberapa wilayah. Jadi, kemarin saya juga rapat koordinasi di Jawa Timur untuk penanganan bencana hidrometeorologi itu. Nanti besok pagi juga di Semarang, di Jawa Tengah, untuk penanganan hidrometeorologi," kata Pratikno di UGM, Kamis (19/12).
Mantan Rektor UGM itu mengatakan pemerintah mencoba mengurangi volume hujan dengan rekayasa cuaca.
"Intinya bahwa satu, kita pemerintah mencoba berusaha untuk mengurangi volume hujan yang begitu ekstra luar biasa berat di daratan. Oleh karena itu, ada TMC (teknologi modifikasi cuaca), ada rekayasa cuaca agar air mendung-mendung itu banyak diturunkan di laut sebelum masuk ke daratan," katanya.
ADVERTISEMENT
Rekayasa cuaca ini akan dilakukan di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Di Sulawesi Selatan juga hal ini akan dilakukan.