BMKG: Selama Oktober Ada Gejala Peningkatan Gempa, Tetap Waspada

31 Oktober 2019 16:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati memberikan keterangan pers di Kantor BMKG, Jakarta Pusat, Kamis (31/10). Foto: Andesta Herli Wijaya/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati memberikan keterangan pers di Kantor BMKG, Jakarta Pusat, Kamis (31/10). Foto: Andesta Herli Wijaya/kumparan
ADVERTISEMENT
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat akhir-akhir ini terjadi peningkatan aktivitas pada zona gempa aktif di beberapa wilayah di Indonesia. Zona-zona tersebut yaitu Mentawai-Nias, Bengkulu, Selatan Jawa, Bali, Lombok dan Sumba, kemudian Ambon dan Seram.
ADVERTISEMENT
Kepala BMKG Dwikorita Karnawari mengatakan, dari zona-zona di atas tercatat banyak terjadi gempa-gempa kecil dalam waktu belakangan ini. Hal itu menandakan adanya peningkatan aktivitas di zona tersebut.
Selain yang telah disebutkan, peningkatan aktivitas kegempaan juga terpantau terjadi di Laut Maluku, serta daratan di Kabupaten Memberamo Raya, Papua.
“Kemudian laut Maluku juga perlu diwaspadai. Kemudian juga ada peningkatan aktivitas kegempaan di Memberamo, Papua,” kata Dwikorita dalam konferensi pers di Kantor BMKG, Jakarta, Kamis (31/10).
Konferensi pers di kantor BMKG, Jakarta Pusat. Foto: Andesta Herli/kumparan
Terkait itu, Dwikorita mengimbau agar masyarakat Indonesia terus menerus meningkatkan kewaspadaan, terutama masyarakat yang berada di dekat zona-zona aktif tersebut.
Namun, Dwikorita menegaskan data BMKG bukan sebuah ramalan yang bertujuan untuk menimbulkan kepanikan masyarakat. Sebaliknya, data itu diumumkan agar masyarakat bisa lebih siap menghadapi setiap peristiwa gempa bumi.
ADVERTISEMENT
“Perlu kita meningkatkan kewaspadaan di wilayah zona aktif gempa. Ini bukan ramalan, kami hanya menganalisis data, yang menunjukkan gejala-gejala peningkatan aktivitas,” kata Rita.
“Sehingga yang penting kita meningkatkan kesiapan dan mitigasinya. Kita berada di Indonesia harus sudah familiar dengan kejadian gempa bumi, harus lebih siap melakukan mitigasinya,” pungkasnya.