Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Badan Narkotika Nasional (BNN ) Provinsi Jawa Timur mencatat ada peningkatan tren peredaran dan penggunaan narkoba dari tahun 2018 ke tahun 2019. Peningkatan itu terlihat dari jumlah kasus dan juga barang bukti yang diamankan.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 2018, BNN Provinsi Jawa Timur mengamankan sebanyak 26 kilogram narkoba berbagai jenis.
Di tahun 2019 hingga November ini, barang bukti narkoba berbagai jenis yang diamankan sudah mencapai 53 kilogram. Itu artinya meningkat sekitar 27 kilogram dari tahun sebelumnya.
“Ini naik semua, tahun lalu kita hanya menyita barang bukti 26 kilogram, saat ini sudah 53 kilogram,” ujar Kepala BNN Jatim Brigjen Pol Bambang Budi Santoso, sebelum pemusnahan barang bukti, di BNN Jatim, Surabaya, Selasa (26/11).
Bambang menjelaskan, tahun 2019 ini, institusinya lebih aktif menjemput bola dengan menggelar operasi narkoba. Artinya, semakin gencar melakukan operasi maka semakin banyak kasus yang diungkap. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya barang bukti narkoba yang didapat.
ADVERTISEMENT
“Narkotika ini sama dengan operasi lalu lintas, semakin aktif kita semakin banyak yang kita tangkap, kalau kita diam-diam ndak ketangkep bisa dibilang aman, tidak juga. Sehingga kalau semakin banyak dan meningkat,” jelasnya.
Bambang menyebut, rata-rata kasus peredaran narkoba di Jatim bermuara di Madura. Selanjutnya, disebar ke seluruh wilayah Jatim.
“Untuk saat ini pemesannya paling banyak dari Madura lalu di sebar ke seluruh Jawa Timur,” ucapnya.