BNPB: 32,8 Ton Garam Ditabur untuk Cegah Cuaca Ekstrem Selama Libur Nataru

3 Januari 2023 18:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah petugas memasukan garam ke dalam pesawat Cassa A-2104 untuk persemaian garam dengan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di Skadron Udara 2, Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (28/12/2022). Foto: Asprilla Dwi Adha/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah petugas memasukan garam ke dalam pesawat Cassa A-2104 untuk persemaian garam dengan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di Skadron Udara 2, Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (28/12/2022). Foto: Asprilla Dwi Adha/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 32,8 ton garam ditabur untuk mengantisipasi hujan ekstrem selama musim libur Natal dan tahun baru lalu. Penyemaian garam dilakukan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dibantu oleh TNI Angkatan Udara.
ADVERTISEMENT
"Dari 25 Januari hingga hari ini terakhir operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC), sehingga di beberapa tempat, Jawa Barat paling pertama, kemudian DKI. Dari dua hari lalu Jawa Tengah, Jawa Timur itu, kita upayakan menurunkan hujannya di lokasi lain sebelum pergerakan awannya berpotensi menurunkan hujan yang lebih tinggi yang mungkin berpotensi menimbulkan banjir," kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhairi dalam Disaster Briefing, Selasa (3/1).
Sebanyak 39 kali penyemaian dilakukan sejak 26 Desember 2022 hingga 2 Januari 2023. Penyemaian dilakukan di langit Pulau Jawa, dengan lokasi terbanyak di Jawa bagian barat, dan utara Jawa.
Penaburan garam itu di lakukan agar pertumbuhan awan-awan yang membawa hujan tidak turun di wilayah tersebut.
ADVERTISEMENT
"Paling tidak upaya yang kita lakukan bisa memperkecil perkiraan bencana sebelumnya yang diprediksi terjadi. Untuk Jawa Barat, DKI, kita tidak mendapatkan informasi bencana hidrometeorologi yang signifikan. Tetapi Jawa Tengah dan Jawa Timur mulai 2 hari lalu kita upayakan semaksimal mungkin supaya kondisi saat ini [banjir] mulai turun," ujarnya.
BNPB mencatat bencana yang terjadi paling banyak selama 2022 adalah banjir dengan total 1.524 kejadian, diikuti cuaca ekstrem sebanyak 1.061, tanah longsor 634, kebakaran hutan dan lahan 252, gelombang pasang dan abrasi 26, dan kekeringan sebanyak 4 kejadian.
Bogor menjadi daerah penyumbang bencana banjir terbanyak dengan total 78 kejadian. Dan Jawa Barat jadi provinsi dengan jumlah bencana terbanyak selama 2022.