BNPT dan Pemprov Jateng Kerja Sama Bangun Kawasan Khusus untuk Eks Napiter

15 November 2021 16:50 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pertemuan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan perwakilan buruh membahas formula UMK 2022 di Semarang, Jateng, Senin (15/11). Foto: Pemprov Jateng/HO/ANTARA
zoom-in-whitePerbesar
Pertemuan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan perwakilan buruh membahas formula UMK 2022 di Semarang, Jateng, Senin (15/11). Foto: Pemprov Jateng/HO/ANTARA
ADVERTISEMENT
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bekerja sama dengan Pemprov Jateng. Mereka akan membangun Kawasan Khusus Terpadu Nusantara (KKTN) untuk penanggulangan kejahatan terorisme.
ADVERTISEMENT
Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar mengatakan, konsep itu berbasis pembangunan kesejahteraan dengan cara meningkatkan kesejahteraan eks napi teroris atau napiter.
Salah satunya adalah memberikan lapangan pekerjaan, kegiatan-kegiatan di bidang UKM untuk kemandirian di kalangan eks napiter.
"Hari ini kami di Jawa Tengah untuk koordinasi masalah teknis yang akan dikerjakan ke depan. Mudah-mudahan bisa diwujudkan agar eks napiter yang keluar sudah ada tempat untuk menampung dan memberdayakan mereka," ujar Boy di kantor Gubernur Jawa Tengah, Senin (15/11).
"Harapannya ke depan tidak kembali ke kelompoknya dan punya kemandirian bidang ekonomi," tambah dia.
Boy menjelaskan di Jawa Tengah terdapat sekitar 130 eks napiter yang butuh bimbingan. Jumlah itu tersebar di beberapa daerah termasuk Solo Raya.
ADVERTISEMENT
"Ada beberapa titik pusat deradikalisasi yang sudah berjalan dan ditambah lagi yang ini. Jadi disesuaikan dengan domisili mereka. Misal yang berdomisili di wilayah Pantura seperti Semarang, Pekalongan, dan lainnya bisa disatukan di tempat baru ini. Kegiatan yang di Solo Raya itu sudah ada beberapa titik tapi tidak menggunakan sistem kawasan, tersebar," jelas dia.
Nantinya, pengembangan kesejahteraan itu juga akan disesuaikan dengan minat dan bakatnya eks napiter.
"Jadi akan ada assessment awal per individu. Lalu dikelompokkan dalam minat yang sama untuk diberi pembekalan keterampilan. Setiap kelompok bisa sekitar 30-an eks napiter," imbuh Boy.
Kepala BNPT Boy Rafli Amar saat bertemu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di kantor gubernur. Foto: Pemprov Jawa Tengah
Sementara Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyambut baik konsep KKTN bagi eks napiter.
"Kita sambut baik. BNPT sudah punya program tinggal kita berperan, sharing-lah ya. Kalau bicara bisnis tadi teknisnya itu lahan di mana nanti akan kami usulkan ke beliau maka ada assessment di awal. Terus itu nanti kita coba desain di beberapa tempat. Prinsipnya kita akan dukung," ucap Ganjar.
ADVERTISEMENT
Menurut dia, sudah ada beberapa contoh pendampingan reintegrasi sosial dan deradikalisasi kepada eks napiter sudah ada. Pola-pola tersebut tinggal direplikasi dan dipadukan dengan konsep dari BNPT.
"Beberapa tadi yang sudah ada di masyarakat dan nanti yang akan keluar juga akan bekerja sama agar kita dapat informasi itu dari BNPT. Terus kita edukasi agar kembali ke pangkuan ibu pertiwi dan bermasyarakat dengan baik. Tugas negara adalah melindungi masyarakatnya begitu dan biar orang lain tahu," kata Ganjar.
Kepala BNPT Boy Rafli Amar saat bertemu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di kantor gubernur. Foto: Pemprov Jawa Tengah