Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
BNPT Kaji Munarman Jadi Duta Deradikalisasi: Mau Head to Head di Nusakambangan?
27 Juni 2024 12:59 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Kepala BNPB Komjen Rycko Amelza mendapat pertanyaan dari Wakil Ketua Komisi III, Habiburokhman. Habiburokhman menanyakan soal citra eks pentolan FPI, Munarman, yang dinilai masih radikal dan masih berhubungan dengan terorisme.
ADVERTISEMENT
Padahal, ia menyebut Munarman sudah bebas pada 2023. Bahkan Munarman sudah bersumpah dan berikrar setia kepada Pancasila dan NKRI.
"Soal deradikalisasi terkait tokoh tertentu saya ikuti perkembangan senior saya, aktivis HAM, Pak Munarman. Oke lah kalau terjerat kasus sudah menjalani pidana, sudah keluar, tetapi pemberitaan antara dia ketangkap, diadili, dengan ketika dia selesai menjalani pidana, mengikuti deradikalisasi mengucapkan ikrar setia kepada NKRI itu tidak seimbang," kata Habiburokhman dalam rapat kerja bersama BNPT di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (27/6).
Politikus Gerindra ini mengatakan, sangat luar biasa seorang Munarman mau mengikuti program ini.
"Ketika deradikalisasi selesai itu keberhasilan kita, kalau saya ikuti, Pak Munarman ini keberhasilan kita dalam deradikalisasi, bayangkan orang yang demikian kerasnya, saya tahu beliau keras, bisa dengan bijaksana mengikuti program tersebut," ucap dia.
ADVERTISEMENT
Oleh sebab itu, ia menyarankan agar Munarman dijadikan duta deradikalisasi. Menurutnya, dibutuhkan tokoh besar untuk menjadi pioner program ini agar deradikalisasi berjalan dengan baik.
"Saya cek beritanya tahun 2023 kalau enggak salah, Agustus 2023 beliau mengikuti ikrar setia NKRI, nah menurut saya harus kita pikirkan orang-orang yang berpengaruh ini ada duta deradikalisasi," kata Habiburokhman.
BNPT Pertimbangkan
Menyikapi ini, Kepala BNPT Komjen Pol Rycko Amelza Dahniel, menyambut baik usulan ini. Ia menegaskan sebenarnya sudah ada eks narapidana kasus terorisme menjadi duta. Ia juga menyebut, mereka sangat efektif dalam membantu program deradikalisasi.
"Memang efektif, salah satunya kami laporkan bahwa kawan-kawan mitra yang sudah jadi duta, itu berani head to head sekarang," kata Rycko.
Maksud head to head ini adalah para duta ini bertemu langsung dengan napiter yang masih terpapar paham terorisme.
ADVERTISEMENT
"Jadi mereka sekarang berani ketemu ke maximum security di Alcatraznya kita, di Nusakambangan, sama yang keras-keras mereka bertanya 'antum ngobrol sama saya, kenapa antum masih gitu?' langsung coba head to head," ucap Rycko.
Khusus untuk Munarman, Rycko mengatakan akan dipertimbangkan usulan jadi duta deradikalisasi.
"Nanti kami akan coba juga Bapak Munarman apakah bersedia di sana. Eks napiter sudah banyak yang berani memberikan statement, direkam dan disebarkan," ucap Rycko.
"Tapi enggak banyak yang berani head to head begitu," tutur dia.