BNPT: Khilafatul Muslimin Pakai Strategi Bohong Dalam Gerakannya

16 Juni 2022 19:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polisi menurunkan papan bertulis Khilafatul Muslimin dari rumah warga sekaligus kantor cabang kelompok tersebut di Solo, Jawa Tengah, Kamis (9/6/2022). Foto: Maulana Surya/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Polisi menurunkan papan bertulis Khilafatul Muslimin dari rumah warga sekaligus kantor cabang kelompok tersebut di Solo, Jawa Tengah, Kamis (9/6/2022). Foto: Maulana Surya/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), menyebut ormas Khilafatul Muslimin menggunakan siasat Taqiyyah atau bohong dalam pergerakannya.
ADVERTISEMENT
"Kalau tidak dilakukan penyelidikan secara mendalam, pasti mereka akan mengatakan bahwa kami tidak akan mengganti ideologi Pancasila. Tetapi itu merupakan strategi untuk mensiasati atau strategi berbohong yang mereka lakukan," ujar Direktur Pembinaan Kemampuan BNPT, Brigjen Pol Wawan Ridwan, saat jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Kamis (16/6).
Dari informasi yang diterimanya, kata Ridwan, siasat berbohong itu memang diperbolehkan bagi penganut ajaran khilafah.
"Di samping itu ada juga strategi yang mereka lakukan dalam rangka mengembangkan organisasi ini, di mana pergerakannya struktur dari mulai amir khilafah sampai dengan tingkatan terendah yaitu sistem pemerintahan desa, sesuai dengan struktur yang dijalankan NII," jelas Wawan.
Jumpa pers perkembangan penanganan ormas Khilafatul Muslimin di Polda Metro Jaya, Kamis (16/6/2022). Foto: Jonathan Devin/kumparan
Di Indonesia sendiri, lanjut dia, Khilafatul Muslimin memiliki kantor pusat yang berlokasi di Lampung. Selain itu, mereka juga memiliki kantor di beberapa wilayah Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Kalau tidak salah di data kami itu sudah ada di sekitar 25 provinsi itu tersebar," beber Wawan.
Lebih jauh, Wawan mengungkapkan ormas Khilafatul Muslimin serupa dengan organisasi terlarang semacam NII dan JI.
"Dalam hal pengkaderan maupun aktivitas pendanaan serta tujuan organisasi yang mengganti ideologi negara," pungkasnya.
Abdul Qadir Hasan Baraja, pemimpin Khilafatul Muslimin. Foto: Youtube/PPUI Channel
Sebelumnya, Amir Khilafatul Muslimin wilayah Bekasi Raya, Abu Salma, mengeklaim bahwa makna khilafah yang digaungkan bukan seperti membentuk suatu negara.
“Jadi kalau pada umumnya pengertian khilafah sama seperti negara, kita nggak mau khilafah seperti negara. Khilafah itu tidak ada teritorial, tidak ada batasan teritorial,” kata Abu Salma saat ditemui di Pondok Pesantren Ukhuwwah Islamiyyah, Pekayon, Bekasi, Senin (13/6).
“Nah ini dipaksa harus ada teritorial yaitu bentuknya negara. Nah ini yang harus ditekankan ke publik, jadi Khilafatul Muslimin tidak seperti disangka oleh masyarakat umum yaitu bentuknya negara, punya wilayah, punya kekuasaan, dan lain-lain,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Menurut dia, makna Khilafah yang digaungkan, yakni memiliki arti sebagai kesadaran masyarakat untuk bersatu dalam ajaran yang diyakininya.