Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0

ADVERTISEMENT
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Boy Rafli, meresmikan warung kopi Wadah Akur Rukun Usaha Nurani Gelorakan (Warung) NKRI di Kota Sabang, Aceh.
ADVERTISEMENT
Warkop berkonstruksi kayu yang memiliki dua lantai itu, berada tepat di bibir pantai jalan Sultan Hasanuddin, Pantai Kasih. Warung ini merupakan milik Cut Yulita Darwin warga kota Sabang.
Peresmian warung NKRI ke-18 tersebut adalah bagian dari program deradikalisasi berbasis kesejahteraan dengan konsep Kawasan Terpadu Nusantara (KTN).
Komjen Boy Rafli, mengatakan, Warung NKRI adalah wadah yang dibentuk menjadi sebuah ruang dalam penyampaian informasi dan pengetahuan tentang kenegaraan.
"Kita berupaya agar benih-benih virus intoleransi, radikal terorisme bisa menjadi hal yang bisa diatasi bersama oleh semua pihak," katanya, Kamis (15/12).
Di sisi lain, kehadiran Warung NKRI bisa menjadi benteng bagi semua masyarakat agar terhindar dari potensi ancaman radikal terorisme.
"Bisa menjadi pagar, supaya masyarakat kita itu bisa menyadari potensi yang mengganggu, mengancam, dan menghambat proses kehidupan bernegara. Salah satunya, adalah apabila intoleransi dan radikal terorisme berkembang," ujarnya.
Boy menyebutkan, Warung NKRI itu juga diharapkan bisa membawa pesan-pesan penting untuk masyarakat Aceh, khususnya Sabang. Sebab, virus intoleransi dan radikal terorisme bisa menyerang siapa saja.
ADVERTISEMENT
"Masyarakat harus menyadari potensi ancaman intoleransi dan radikal terorisme ini bisa datang tanpa disadari. Dengan adanya Warung NKRI ini semoga bisa menutup ruang pergerakan dari ancaman itu," ungkapnya.
Menurut Boy, eks narapidana teroris (napiter) saat ini tidak semua menjadi orang baik, tetapi malah kembali lagi menjadi residivis. Karena itu, masyarakat diminta perlu waspada dan berhati-hati.
"Apalagi Sabang, merupakan daerah yang berdekatan dengan negara tetangga. Kita harapkan, masyarakat Sabang bisa mendeteksi setiap potensi ancaman yang memanfaatkan posisi strategis kota Sabang ini," tuturnya.
"Kita memang terbuka untuk setiap wisatawan, tetapi juga tidak membuat kita luntur dari kewaspadaan itu," pungkas Boy.