BNPT Soroti Ideologi Sesat yang Bertentangan dengan Hubbul Wathon Minal Iman

20 Juni 2022 15:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar. Foto: Jonathan Devin/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar. Foto: Jonathan Devin/kumparan
ADVERTISEMENT
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyoroti maraknya perkembangan ideologi sesat saat ini yang melahirkan gerakan radikalisme dan terorisme. Hal itu bertentangan dengan ideologi bangsa.
ADVERTISEMENT
Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan, ideologi yang beredar saat ini sangat jauh dari prinsip para ulama saat melawan penjajah yang menjunjung tinggi Hubbul Wathon Minal Iman.
Padahal lewat prinsip tersebut, bangsa Indonesia berhasil mengusir para penjajah dan melawan kolonialisme.
"Jadi kalau era di zaman penjajahan kita diajarkan oleh para leluhur bangsa kita para ulama-ulama besar dengan prinsip Hubbul Wathon Minal Iman, kecintaan terhadap negara itu adalah sebagian daripada iman dalam rangka melawan penjajah kolonialisme," ujar Boy dalam jumpa pers di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Senin (20/6).
Boy khawatir maraknya ideologi sesat saat ini mengajak generasi bangsa melawan bangsanya sendiri. Dia tak ingin hal tersebut berkembang dan merusak bangsa Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Ideologi-ideologi yang berkembang hari ini mengajarkan anak bangsa untuk memusuhi bangsanya sendiri, ini tentu tidak benar," tambahnya.
Menurut Boy, bangsa Indonesia mestinya bangga dengan apa yang diajarkan oleh para leluhur. Hal itu harusnya dapat dijadikan pondasi untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang kuat.
"Jadi kita punya pondasi yang begitu kuat untuk menjadi negara Islam moderat terbesar di dunia yang mengedepankan nilai-nilai keislaman dalam kehidupan berbangsa bernegara yang dalam konteks ini adalah memberikan rahmat bagi semua golongan umat manusia," ujar Boy.
Polemik lahirnya ideologi sesat dapat dilihat lewat gerakan bertentangan dengan Pancasila seperti tertangkapnya anggota NII, Jemaah Ansharut Daulah (JAD) dan terbaru Khilafatul Muslimin.